Liga Indonesia

Tiga Musim Rajai Liga 1, Teco Bicara Bernardo Tavares dan Kesalahan Bali United

Jumat, 17 Maret 2023 17:20 WIB
Penulis: Nofik Lukman Hakim | Editor: Isman Fadil
© Arif Rahman/INDOSPORT
Pelatih Bali United, Stefano Cugurra Teco (kanan), saat konferensi pers setelah pertandingan menghadapi Persib Bandung, Selasa (23/08/22). Copyright: © Arif Rahman/INDOSPORT
Pelatih Bali United, Stefano Cugurra Teco (kanan), saat konferensi pers setelah pertandingan menghadapi Persib Bandung, Selasa (23/08/22).

INDOSPORT.COM - Pelatih Bali Unted, Stefano Cugurra Teco, legawa tak bisa melanjutkan dominasinya di Liga 1 2022/2023.

Ada banyak kesalahan yang dilakukan Bali United hingga Bernardo Tavares berpotensi juara bersama PSM Makassar.

Teco membuat rekor luar biasa ketika mencatatkan tiga gelar Liga 1 secara beruntun. Teco membawa Persija Jakarta jadi juara Liga 1 2018 serta Bali United pada Liga 1 2019 dan Liga 1 2021/2022.

Musim ini memang belum selesai. Namun secara matematis Bali United sudah tak bisa mengejar PSM Makassar. Mereka terpaut 18 poin dengan sisa empat pertandingan.

Artinya, setelah tiga musim, Liga 1 akan memiliki pelatih baru untuk meraih gelar. Kandidat terkuat diduduki pelatih asal Portugal, Bernardo Tavares, yang sudah mengoleksi 66 poin dari 30 pertandingan.

Teco cukup legawa menerima kenyataan bahwa dia dan timnya tak bisa jadi juara lagi. Bali United tak bisa mengikuti jejak Johor Darul Takzim yang menjadikan Liga Malaysia layaknya "liga petani" yang gelarnya dibajak sendiri.

"Saya pikir ini situasi normal di sepak bola. Tidak ada tim yang setiap musim bisa juara. Begitu juga dengan pelatih, tidak ada pelatih yang setiap tahun bisa juara," kata Teco.

Menurut Teco, kegagalan meraih gelar musim ini bukan sekadar disebabkan tim lain punya kualitas bagus. Menurutnya, Bali United melakukan banyak kesalahan sendiri di sepanjang putaran kedua.

Bali United membuat kesalahan besar setiap berjumpa tiga tim teratas, mulai PSM Makassar, Persib Bandung dan Persija Jakarta. Mereka bisa memimpin pada babak pertama, namun selalu kecolongan pada babak kedua.

"Seharusnya kita bisa menang melawan tim papan atas, seperti Persija, Persib dan PSM pada putaran kedua. Ketika kita tidak bisa menang, pasti mereka memiliki poin yang lebih di atas kita," tutur Teco.