Bola Internasional

Isu Penolakan Israel hingga Tragedi Kanjuruhan, Erick Thohir: Fokus FIFA adalah Keamanan

Jumat, 31 Maret 2023 15:31 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Prio Hari Kristanto
© PSSI
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menanggapi maksud surat FIFA yang tidak menyebut Israel sebagai penyebab batalnya Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia. (Foto: PSSI) Copyright: © PSSI
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menanggapi maksud surat FIFA yang tidak menyebut Israel sebagai penyebab batalnya Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia. (Foto: PSSI)

INDOSPORT.COM – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menanggapi maksud surat FIFA yang tidak menyebut secara spesifik Israel sebagai penyebab batalnya Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia.

Dalam pernyataan resmi soal dicabutnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20, Rabu (29/03/23), FIFA menyebutkan kejadian Oktober 2022 yang merujuk ke Tragedi Kanjuruhan.

Pernyataan FIFA ini bertolak belakang dengan pemahaman masyarakat awam, yang menilai batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia akibat penolakan terhadap timnas Israel, salah satu peserta turnamen.

Penolakan-penolakan dari tokoh dan partai politik ini berlanjut pada keputusan tegas FIFA membatalkan drawing Piala Dunia U-20 yang sedianya digelar di Bali hari ini, Jumat (31/03/23).

FIFA ingin menggarisbawahi bahwa terlepas dari keputusan tersebut, tetap berkomitmen untuk aktif membantu PSSI, bekerja sama dan dengan dukungan pemerintah Presiden Widodo, dalam proses transformasi sepak bola Indonesia pascatragedi yang terjadi pada Oktober 2022,” demikian isi surat pernyataan FIFA.

Namun demikian, Erick Thohir, dalam konferensi pers soal update Piala Dunia U-20 dan sanksi FIFA yang berlangsung Jumat siang, melihat pernyataan FIFA tersebut dengan kacamata terbalik.

Menurut Erick Thohir, FIFA dalam keterangan resminya justru menekankan transformasi sepak bola pascatragedi Kanjuruhan pada Oktober lalu, yang salah satunya soal security dan safety.

“Pengertian saya, justru terbalik. Di situ FIFA bicara transformasi lagi, FIFA menyiapkan tim, untuk transformasi sepak bola, salah satunya waktu Kanjuruhan itu isu standarisasi daripada keamanan,” kata Erick Thohir.

Menyikapi standar keamanan sepak bola di Indonesia yang masih jadi perhatian FIFA, Erick Thohir lantas meng-update lagi stadion-stadion manakah yang sudah diaudit oleh pemerintah.

“Saya habis ini langsung telepon pak Basuki (Menteri PUPR Basuki Hadimuljono), Pak basuki sudah melaporkan ke Presiden Jokowi, sudah ada 22 stadion yang diaudit oleh pemerintah, dan di situ sudah ada kondisi yang ringan, yang berat harus distandarisasikan,” jelas Erick Thohir.