Liga Indonesia

GBLA Penuh Flare Usai Laga Persib, Netizen: Mudah-mudahan Tidak Ada Korban

Minggu, 16 April 2023 07:10 WIB
Editor: Izzuddin Faruqi Adi Pratama
© Arif Rahman/INDOSPORT
Bobotoh memadati tirbun timur Stadion GBLA, saat laga Liga 1 Persib Bandung vs Persikabo 1973, di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Sabtu (15/04/23). Copyright: © Arif Rahman/INDOSPORT
Bobotoh memadati tirbun timur Stadion GBLA, saat laga Liga 1 Persib Bandung vs Persikabo 1973, di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Sabtu (15/04/23).
Bentuk Protes Fans?

Meskipun kadang terlihat indah dan sudah menjadi budaya bagi pendukung sepakbola di berbagai belahan dunia, namun flare, suar, cerawat, kembang api, petasan dan sebangsanya adalah barang haram yang tidak boleh masuk dalam stadion.

Apinya yang bisa mencapai suhu lebih dari 1600 derajat celcius bisa menjadi penyebab kecelakaan yang tidak diinginkan apabila sampai mengenai orang lain.

Asapnya pun dapat menganggu kesehatan jika terhirup atau mengiritasi selaput lendir pada tubuh manusia.

Tampaknya kejadian di GBLA adalah buntut dari protes fans Persib Bandung yang tidak puas dengan hasil pertandingan melawan Persikabo 1973.

Kelompok suporter yang biasa disebut bobotoh tersebut kecewa karena Maung Bandung tumbang 1-4 dari Laskar Padjajaran, rival lokal Jawa Barat.

Kekalahan tersebut membuat Persib gagal untuk sekedar mengamankan posisi runner-up di Liga 2022/2023. Kalah dari Persija Jakarta, yang di saat bersamaan menang atas PSS Sleman.

Belum lagi laga ini pun harusnya menjadi partai perpisahan dengan legenda klub, I Made Wirawan, yang memutuskan pensiun di usia 41 tahun.

Sang penjaga gawang sudah membela Persib Bandung selama lebih dari satu dekade dan tentunya Bobotoh ingin laga pamungkas pahlawan juara liga 2014 itu diwarnai dengan kemenangan.