In-depth

5 Kekalahan Terbesar Timnas Indonesia, Argentina Siap Buatkan Rekor Pahit Baru?

Senin, 19 Juni 2023 18:00 WIB
Editor: Izzuddin Faruqi Adi Pratama
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Laga FIFA Matchday antara timnas Indonesia vs Argentina yang lama dinanti akhinya akan digelar juga pada Senin (19/06/23) malam ini. Foto: Herry Ibrahim/Indosport Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Laga FIFA Matchday antara timnas Indonesia vs Argentina yang lama dinanti akhinya akan digelar juga pada Senin (19/06/23) malam ini. Foto: Herry Ibrahim/Indosport

INDOSPORT.COM - Laga FIFA Matchday antara timnas Indonesia vs Argentina yang lama dinanti akhinya akan digelar juga pada Senin (19/06/23) malam ini.

Walau menjadi tuan rumah di Gelora Bung Karno (GBK), Merah-Putih jelas bukan lawan sepadan bagi La Albiceleste bahkan usai Lionel Messi dipastikan absen sekalipun.

Peringkat FIFA kedua negara saat ini saja sudah berbeda jauh dengan Argentina berada di posisi satu sedangkan Indonesia terpisah 148 tingkatan.

Dari susunan pemain saja, timnas Indonesia asuhan Shin Tae-yong sudah kalah jauh dari Argentina yang memiliki Julian Alvarez, Alejandro Garnacho, Enzo Fernandez, Rodrigo De Paul, dan lain sebagainya di bawah komando Lionel Scaloni.

Maka dari itu jangan kaget apabila sampai terjadi pembantaian besar di GBK nanti yang justru bisa memecahkan rekor kekalahan terbesar Tim Garuda berikut ini.

5. Timnas Indonesia 0-6 Arab Saudi (17 Oktober 2003)

Saat berjumpa melawan negara dari Timur Tengah, timnas Indonesia seolah menjadi tim liliput. Tidak terkecuali Arab Saudi.

The Green Falcon selalu lebih perkasa bila berhadapn dengan Garuda Nusantara. Terbukti dengan rekor 12 pertemuan tanpa kekalahan yang mereka punya.

Salah satu kemenangan terbesar yang Saudi catatkan melawan timnas Indonesia adalah pada kualifikasi Piala Asia 2004 dengan skor enam gol tanpa balas yang mana juga masuk dalam catatan kekalahan paling memalukan Merah-Putih.

Saat itu timnas Indonesia dilatih oleh juru taktik asal Bulgaria, Ivan Kolev, yang mengandalkan pemain-pemain seperti Isnan Ali, Ponaryo Astaman, Budi Sudarsono, hingga Zaenal Arif.

Beruntung hasil tersebut tidak mempengaruhi kelolosan menuju putaran final usai 10 poin dari enam matchday sudah cukup membawa tim kebangsaan melaju ke China dimana Piala Asia 2004 digelar.