Bola Internasional

Bikin Rusuh di Final SEA Games 2023 Lawan Timnas Indonesia U-22, Bonus Pemain Thailand 'Lenyap'

Jumat, 7 Juli 2023 18:29 WIB
Penulis: Miranti | Editor: Isman Fadil
© Dok. CdM Indonesia SG 2023
Dampak bikin kerusuhan saat melawan Timnas Indonesia U-22 di final sepak bola putra SEA Games 2023, bonus pemain Thailand disebut tak kunjung cair. Copyright: © Dok. CdM Indonesia SG 2023
Dampak bikin kerusuhan saat melawan Timnas Indonesia U-22 di final sepak bola putra SEA Games 2023, bonus pemain Thailand disebut tak kunjung cair.

INDOSPORT.COM – Dampak bikin kerusuhan saat melawan Timnas Indonesia U-22 di final sepak bola putra SEA Games 2023, bonus pemain Thailand disebut tak kunjung cair.

Flashback sejenak. Berlangsung di Stadion Olimpiade Phnom Penh pada Selasa (16/5/23), Thailand harus puas menjadi runner-up SEA Games 2023 usai dihajar Timnas Indonesia U-22 dengan skor 2-5 melalui babak tambahan.

Sebuah hasil yang mengecewakan tentu saja bagi Timnas Thailand U-22 yang sejatinya memang dijagokan untuk meraih medali emas.

Karena sepanjang sejarah penyelenggaraan SEA Games, Thailand memang masih menjadi negara teratas dengan koleksi emas terbanyak di Asia Tenggara.

Namun semua kelebihan Timnas Thailand U-22 itu lenyap usai mereka dihajar oleh skuat asuhan Indra Sjafri dari Indonesia.

Parahnya, Thailand sampai harus melakukan serangkaian tindakan provokatif yang berujung kerusuhan para pemain dan ofisial tim dengan Indonesia.

Dampak kerusuhan itu sangat serius karena Otoritas Olahraga Thailand (SAT) memutuskan bonus bagi Yotsakorn Burapha.

Awalnya Timnas Thailand U-20 bakal diganjar bonus senilai 3 juta baht atas raihan perak SEA Games 2023, namun dana tersebut sampai saat ini belum diberikan.

Bahkan dalam pemberian bonus kepada seluruh atlet yang meraih medali di SEA Games 2023 dan ASEAN Para Games 2023, pemain Timnas Thailand U-22 tidak diundang untuk hadir.

“Untuk timn sepak bola putri yang meraih perunggu tidak ada masalah. Subsidi sudah diberikan di acara penghargaan. Namun dalam hal hadah uang, tim sepak bola putra harus menunda penyerahannya,” kata Gubernur SAT, Kongsak Yodmanee, melansir SMM Sport.