Liga 1

PSSI Akan Bawa Kasus Dugaan Pungli Wasit Liga 1 ke Polisi

Kamis, 13 Juli 2023 15:43 WIB
Penulis: Zainal Hasan | Editor: Herry Ibrahim
© Ammara Marthiara/INDOSPORT
Exco PSSI, Arya Sinulingga, saat menghadiri agenda latihan dan seleksi tim Garuda Select di Stadion Madya, GBK Senayan, Jakarta, Kamis, (06/07/23). Copyright: © Ammara Marthiara/INDOSPORT
Exco PSSI, Arya Sinulingga, saat menghadiri agenda latihan dan seleksi tim Garuda Select di Stadion Madya, GBK Senayan, Jakarta, Kamis, (06/07/23).

INDOSPORT.COM - PSSI sepertinya menatapp serius terkait dugaan adanya pungli yang terjadi di ajang seleksi wasit untuk kompetisi Liga 1 dan Liga 2 musim 2023/2024.

Kabar mengenai pungli di ajang ini berhembus awal dari Koordinator Save Pur Soccer, Akmal Marhali. Di mana Akmal mengatakan Pungli itu dilakukan untuk meloloskan wasit yang tidak lulus dalam ujian.

Akmal pun menilai hal ini menjadi masalah besar bagi PSSI dan harus segera diselesaikan. Bahkan, PSSI harus segera membentuk Tim Pencari Fakta untuk menyelesaikan kasus tersebut.

Tak hanya itu, Akmal mengatakan kasus ini membuat citra wasit Indonesia menjadi buruk dan merusak PSSI. Terlebih saat ini publik sedang memberikan kepercayaan penuh kepada PSSI di bawah komando Erick Thohir.

“Ketua Komite Wasit PSSI harus melakukan evaluasi segera atas buruknya kinerja wasit sekaligus melaporkan kepada Ketua Umum PSSI,” kata Koordinator Save Our Soccer, Akmal Marhali.

“Kasus pungli dalam seleksi wasit harus dituntaskan secepatnya. Wibawa Ketua Umum PSSI dipertaruhkan bila terjadi pembiaran,” tambahnya.

Memang dalam proses seleksi wasit seharusnya dipimpin langsung dua instruktur dari Jepang, yakni Yoshimi Ogawa dan Toshiyugi Nagi hasil kerja sama dengan Japan Football Association (JFA).

Tapi, untuk teknis di lapangan peran lebih banyak diberikan kepada instruktur lokal yang dipimpin Purwanto sebagai Koordinator dengan anggota Alil Rineggo, Jajat Sudrajat, Agus Haryono, Riswanda, Ayi Daud Dakhiri, Fakhrizal Kahar dab Nurwahid.

Dalam proses seleksi ada sejumlah oknum yang memintakan uang dalam jumlah tertentu sebagai ongkos agar bisa dikatrol untuk lolos.

Tes sendiri terdiri dari tiga kategori, yakni Tes Fisik (bobot nilai 60), Tes Law of The Games (LOTG) (bobot nilai 20) dan Tes Video (bobot nilai 20).

“Sejumlah wasit mengaku diminta uang Rp500 ribu bila ingin dibantu bisa dapat bocoran jawaban soal,” kata Akmal

“Atau paket Rp 1 juta buat dibantu lolos tes fisik dan tes LOTG.Ini harus diungkap pelakunya dan diberikan hukuman berat," jelasnya.

Pelajari Kasus dan Cari Bukti

Dari hasil tes LOTG, ada lima wasit Liga 1 yang mendapat nilai sempurna 100 (bobot nilai 20). Sementara untuk asisten wasit Liga 1 ada tujuh yang mendapat nilai sempurna. Tes LOTG wasit Liga 2 ada tiga yang nilai sempurna dan dua asisten wasit yang dapat nilai 100.

"Ada pungli yang dibarter dengan bocoran kunci jawaban dan bantuan lolos seleksi. Bagian pengumpulan uang dilakukan oleh AP, RM, dan FF serta JN, HD, HC lalu diserahkan kepada AD dan FK. Ini fakta, bukan fitnah," tegas Akmal.

Terkait hal ini PSSI melalui anggota Exco, Arya Sinulingg angkat suara. Di mana Arya menegaskan bahwa bila terbukti akan membawa hal ini ke ranah kepolisian.

“Kami sedang pelajari masalah itu. Kalau sudah beres semua, ada indikasi kami bawa ke polisi,” ucap Arya.

Memang bila hal ini terbukti menjadi pukulan telak bagi PSSI. Sebab PSSI terus mencoba mensejahterakan wasit dengan memberikan gaji wasit sebesar Rp20 juta.