INDOSPORT.COM - Kapten Timnas Wanita Indonesia, Shafira Ika Putri curhat di media sosial setelah banting setir jadi model, saat Persis Women dibubarkan oleh manajemen.
Persis Women dibentuk saat PSSI berjanji akan menggulirkan kompetisi sepak bola wanita. Tim yang berada di bawah naungan Persis Solo ini mengontrak pemain profesional.
Persis Women nampak berlatih rutin setiap hari, meskipun belum ada klub Liga 1 lainnya yang mengontrak pemain putri, dan PSSI juga tidak memberikan kepastian soal Liga 1 Putri.
Setidaknya mayoritas para pemain Persis Women dapat diandalkan setiap kali PSSI memerlukan pemain untuk Timnas Wanita Indonesia.
Hanya saja, sampai saat ini PSSI juga belum bisa memberikan kepastian kapan kompetisi Liga 1 Putri dapat bergulir. Khususnya untuk tahun 2023, kompetisi belum bisa digelar.
Maka dari itu, manajemen Persis Solo dengan berat hati harus membuat keputusan besar dengan membubarkan klub Persis Women. Shafira Ika dkk kini berstatus tanpa klub.
Sebagai pemain berlabel Timnas, Shafira Ika Putri mungkin lebih beruntung dari rekan-rekan satu timnya, karena ia memiliki popularitas di media sosial.
Shafira menerima banyak tawaran menjadi model iklan atau bintang tamu untuk beberapa acara. Pesepak bola berusia 20 tahun itu masih memiliki pemasukan.
Harus diakui, saat Shafira memutuskan untuk melebarkan sayap ke dunia entertainment, banyak kritikan yang mengarah padanya, karena tidak fokus pada sepak bola.
Namun, Shafira Ika Putri menegaskan bahwa ia masih memprioritaskan karier sepak bola, dan hanya menerima tawaran modelling jika ada waktu luang di sela-sela latihannya.
Simpati Untuk Shafira Ika Putri dan Persis Women
Sejak beberapa waktu terakhir, Shafira Ika Putri menerima tawaran endorsement dan mengunggahnya di media sosial Instagram. Namun, ada banyak kritikan yang datang.
"Entertainment boleh, jangan lupa sama karier sepak bolanya ya, maaf komentar seperti ini," tulis pemilik akun Instagram @cinta_mujur** di kolom komentar akun IG Shafira.
"Hidupku 90 % main bola kok. Meskipun aku terima modelling, itu hanya side jobs di hari weekend, mengingat kompetisi Liga 1 (putri) juga belum bergulir," balas Shafira Ika Putri.
Curhat Shafira Ika Putri menuai simpati para penggemar. Banyak yang menyesalkan PSSI tidak menggelar kompetisi Liga 1 Putri tahun ini.
"Bisa dibilang, Persis Women adalah korban dari wacana Liga 1 Putri yang tak kunjung digulirkan. Membuat iba dan prihatin, tapi tidak mengejutkan," tulis akun Twitter @InfosuporterID.
"Kasihan Persis Women, padahal tim ini notabene pemain Timnas Putri. Federasine ugal-ugalan," komentar dari akun @masadi**.
"Saya ngikutin ini tim karena penasaran. Gue yakin kalo liganya jalan, ekosistem dibenerin, mungkin duluan timnas putri yang lolos ke Piala Dunia daripada imnas pria," kata @Rocky**.
"Secara persiapan padahal Persis Women adalah tim paling siap menghadapi liga. Tim ini sudah disiapkan 1 tahun lebih, namun tak kunjung mendapatkan kepastian kapan liga putri berjalan," balas @habibsya**.
"Pindah homebase ke Batam, kemudian ikut Liga Singapore atau Malaysia," usul pemilik akun Twitter @tonobu**.
Hanya saja, Persis Women mengaku saat ini cukup dengan memulangkan pemain dulu. Andai suatu saat Liga 1 Putri bisa bergulir, mereka sudah punya database pemain.