In-depth

Nicola Sansone: Veteran Lecce yang Tahbiskan Diri sebagai Penghancur AC Milan

Minggu, 12 November 2023 15:08 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© REUTERS/Daniele Mascolo
Penyerang Lecce, Nicola Sansone (kanan) bersama dengan Alexis Blin. (Foto: REUTERS/Daniele Mascolo) Copyright: © REUTERS/Daniele Mascolo
Penyerang Lecce, Nicola Sansone (kanan) bersama dengan Alexis Blin. (Foto: REUTERS/Daniele Mascolo)
Profil Nicola Sansone

Nicola Sansone merupakan pesepak bola kelahiran Munchen pada 10 September 1991. Meski lahir di Jerman, ia sendiri memilih membela Italia.

Sansone mengawali karier di klub lokal yakni SV Neuperlach, sebelum akhirnya pada usia 10 tahun dirinya ditransfer ke Bayern Munchen.

Perjalanannya di Bayern Munchen tak berlangsung lama. Pada 2011, Sansone didepak seiring terdegradasinya tim Reverse Bayern Munchen ke kasta ketiga.

Setelah didepak, Sansone kembali ke Italia dan bermain bgai Parma. Usai tampil sebanyak 45 kali dengan lesakkan 8 gol dan 6 assist, ia diboyong oleh Sassuolo.

Di Sassuolo, Sansone tampil selama dua tahun dengan mencatatkan 89 laga dan sumbangan 20 gol serta 15 assist yang membuatnya dipinang Villarreal pada 2016.

Di Spanyol sendiri, Sansone sulit beradaptasi. Tiga tahun setelah kepindahannya ke Villarreal itu, ia kembali ke Italia dengan membela Bologna.

Ia pun sempat berstatus tanpa klub pada usai dilepas Bologna pada 2023. Tapi kemudian Lecce merekrutnya dengan status bebas transfer di musim panas 2023.

Sepanjang kariernya, Sansone bukanlah tipikal winger tajam sehingga ia kerap bergonta-ganti klub-klub yang dipandang medioker.

Tapi bagi AC Milan, Sansone adalah momok. Sepanjang kariernya di Italia, ia tercatat telah bertemu Rossoneri sebanyak 16 kali di berbagai ajang.

Dari 16 pertemuan itu, Sansone berhasil mencetak 7 gol dan 3 assist. Uniknya, semua gol ini dibuat bersama klub-klub Italia yang dibelanya, yakni Parma, Sassuolo, Bologna, dan Lecce.

Dengan kata lain, entah di klub mana Sansone bermain, ia akan selalu mencetak gol ketika bertemu AC Milan. Maka tak mengherankan dirinya menjadi momok menakutkan bagi Rossoneri.