x

AS Roma Dipermalukan Bodo/Glimt 3 Kali, 'Penyakit' Mourinho Kambuh Lagi

Jumat, 8 April 2022 21:22 WIB
Penulis: Izzuddin Faruqi Adi Pratama | Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
Jose Mourinho kembali mengeluarkan komentar-komentar pedas usai AS Roma lagi-lagi gagal menekuk Bodo/Glimt di ajang Liga Konferensi Eropa. FOTO: REUTERS/Alberto Lingria

INDOSPORT.COM - Jose Mourinho punya banyak masalah di musim pertamanya menukangi AS Roma namun sepertinya yang paling sulit dihadapi adalah sebuah klub di Norwegia bernama Bodo/Glimt.

Di 2021/2022 tiga kali sudah pasukan The Special One dipertemukan dengan mereka dalam ajang Liga Konferensi Eropa, namun tak pernah sekalipun bisa menang.

Baca Juga

Roma dan Glimt pertama bersua di fase grup dan Il Lupi langsung dikejutkan dengan kekalahan mencolok berskor 6-1.

Saat balik menjamu di Olimpico, Roma gagal balas dendam karena pada akhirnya justru ditahan imbang 2-2.

Ketika takdir kembali mempertemukan Roma dengan Glimt di babak perempat-final, Mourinho jelas tidak ingin dibuat malu lagi.

Baca Juga

Akan tetapi nyatanya hasilnya sama saja. Di leg pertama yang digelar di Aspmyra Stadion pada Jumat (08/04/22) dini hari AS Roma kembali menelan pil pahit yang disodrokan Bodo/Glimt.

Tim tamu sempat unggul lebih dulu lewat kapten mereka yakni Lorenzo Pellegrini di ujung babak pertama namun Glimt masih bisa bangkit di paruh kedua.

Lesakan balasan dari Ulrik Saltnes dan Hugo Vetlesen kemudian membuat Roma terpaksa pulang ke Italia dengan wajah menunduk.

Baca Juga

Jose Mourinho jelas tidak senang dengan kekalahan yang diderita timnya. Kendati AS Roma setidaknya bisa mengantongi gol tandang, namun ia tetap cemberut.

Juru taktik asal Portugal itu malah kambuh lagi 'penyakit' lamanya yakni senang menyalahkan semua hal kecuali dirinya.


1. Salahkan Rumput Sintetis

Pemain Bodo Glimt's, Ulrik Saltnes merayakan mencetak gol pertama mereka dengan rekan setimnya

Kali ini yang jadi korban mulut pedas Jose Mourinho adalah penggunaan rumput sintetis pada lapangan Aspmyra Stadion.

Menurut eks manajer Manchester United, Inter Milan, dan Real Madrid itu rumput buatan membuat kondisi lapangan jadi licin dan berbahaya.

Baca Juga

AS Roma sudah kena sialnya usai harus menarik keluar Gianluca Mancini di awal babak kedua untuk digantikan Chris Smalling usai terjatuh dan cedera.

Akan tetapi Bodo/Glimt sebenarnya tak punya pilihan karena alam tak mengizinkan mereka menggunakan rumput asli.

Norwegia adalah salah satu negara terdingin di dunia mengingat lokasi mereka berdekatan dengan Kutub Utara sehingga rumput jadi sulit tumbuh dan dipelihara dengan baik.

Baca Juga

"Aku tidak terlalu khawatir soal kekalahan ini namun kondisi Mancini lebih membuatku tak tenang. Ini semua gara-gara bermain di lapangan yang terbuat dari plastik," beber Mourinho pada Sky Italia.

Mourinho tampaknya memang masih percaya jika Roma masih bisa lolos ke babak selanjutnya meski diwajibkan untuk menang di leg kedua nanti.

Ia berharap publik Olimpico Roma bisa memberikan dukungan penuh di partai penentuan nanti karena para pemain AS Roma butuh itu.

Baca Juga

"Kami masih punya leg kedua yang digelar di kandang jadi aku pikir AS Roma adalah favorit untuk menuju semi-final Liga Konferensi Eropa," sambung Jose Mourinho lagi.

"Bodo/Glimt adalah tim kuat namun kami percaya dengan dukungan dari suporter kami. Semoga saja wasit di leg kedua bisa lebih baik lagi," pungkasnya kemudian.


2. Tiga Alasan Kenapa Zaniolo Belum Tentu Bagus untuk Juventus

Nicolo Zaniolo, gelandang muda AS Roma. Foto: REUTERS/Alberto Lingria/File Photo

Juventus tidak diragukan lagi memperhitungkan Nicolo Zaniolo untuk dijadikan salah satu target besar di bursa transfer musim panas 2022 mendatang.

Hanya saja, Nicolo Zaniolo bukan bidikan yang sempurna. Di balik talentanya, gelandang serang versatile berusia 22 tahun itu masih punya nilai merah dalam berbagai aspek.

Menurut laporan dari La Gazzetta dello Sport, salah satu alasan kenapa Juventus masih ragu untuk mengirimkan tawaran resmi pada AS Roma adalah mahalnya harga Zaniolo.

Roma membanderol Zaniolo di angka 50 juta Euro atau nyaris Rp800 miliar meski harga pasaran sang pemain Italia mungkin hanya separuhnya.

Juventus sedang tidak dalam kondisi keungan yang baik akibat dampak dari pandemi global. Banyak sumber pemasukan Il Bianconeri yang hilang terutama dari penjualan tiket stadion.

Baca selengkapnya: 3 Alasan yang Membuat Juventus Mundur Kejar Zaniolo di Bursa Transfer

Jose MourinhoAS RomaBola InternasionalBodo/GlimtUEFA Conference League

Berita Terkini