x

Bedah Kualitas Josko Gvardiol, Bek RB Leipzig Pujaan Tuchel untuk Gantikan Rudiger di Chelsea

Selasa, 26 April 2022 13:20 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
Bedah kualitas Josko Gvardiol, bek milik RB Leipzig yang disukai Thomas Tuchel dan diharapkan bisa diboyong Chelsea untuk gantikan Antonio Rudiger.

INDOSPORT.COM – Bedah kualitas Josko Gvardiol, bek milik RB Leipzig yang disukai Thomas Tuchel dan diharapkan bisa diboyong Chelsea untuk gantikan Antonio Rudiger.

Seiring bakal perginya Antonio Rudiger, beredar kabar bahwa Thomas Tuchel memberikan nama bek RB Leipzig, Josko Gvardiol, sebagai pengganti ke Chelsea untuk diboyong pada musim panas nanti.

Baca Juga

Dilansir dari Sky Sport Germany, Gvardiol merupakan bek pujaan Tuchel. Ia mengidolai gaya bermain bek berusia 20 tahun tersebut.

Bek asal Kroasia ini telah lama dipantau oleh Tuchel, terlebih sejak kepindahannyake RB Leipzig pada musim panas 2021 silam.

Dalam laporan jurnalis Sky Sports Germany, Florian Plettenberg, Tuchel menjadikan Gvardiol sebagai pengganti Rudiger yang bakal angkat kaki secara gratis dari Chelsea di musim panas ini.

Baca Juga

Rudiger gagal untuk bertahan di Chelsea usai pihak klub terkesan tak memberikannya kepastian untuk pembahasan perpanjangan kontrak akibat sanksi dari pemerintah Inggris.

Kepergian Rudiger pun akan dibarengi dengan Andreas Christensen yang santer diberitakan akan bergabung Barcelona pada musim panas secara gratis.

Dengan menuanya Thiago Silva, Tuchel berharap Chelsea bisa mendatangkan tiga bek baru, di mana nama Gvardiol ada di daftar prioritas bersama Jules Kounde.

Baca Juga

Meski demikian, Gvardiol diketahui bahagia di RB Leipzig. Hal ini nyatanya tak menyurutkan niat Chelsea memboyongnya.

Lantas, apa yang membuat Tuchel jatuh cinta ke Gvardiol, sehingga dirinya percaya bek muda itu bisa mengisi tempat yang ditinggalkan Antonio Rudiger?


1. Profil Josko Gvardiol

Bek RB Leipzig, Josko Gvadiol, yang jadi incaran Chelsea. (Foto: REUTERS/Leon Kuegeler)

Josko Gvardiol merupakan bek tengah berkaki kidal andalan RB Leipzig yang lahir pada 23 Januari 2002 di Zagreb, Kroasia.

Gvardiol mulai bermain sepak bola sejak usia tujuh tahun, mengikuti jejak sang ayah, Tihomir, yang merupakan pemain amatir di Novigrad.

Bakatnya dalam olah bola sejak muda membuat tim-tim papan atas Kroasia tertarik merekrutnya. Tercatat ada dua tim papan atas yang tertarik padanya, yakni NK Lokomotiva dan NK Zagreb.

Baca Juga

Hanya saja, atas persetujuan orang tuanya, Gvardiol memilih bergabung Dinamo Zagreb, klub legendaris pencetak bintang tim nasional Kroasia saat ini.

Sebelum bermain sebagai bek tengah, Gvardiol tadinya bermain di bek kiri dan gelandang tengah. Namun pelatihnya di akademi, Dalibor Poldrugac memindahkannya ke bek tengah yang jadi posisinya hingga saat ini.

Penampilan apiknya di akademi membuat beberapa tim kenamaan Eropa mengincarnya. Sebut saja Manchester City, Borussia Dortmund, RB Leipzig, Bayern Munchen, Ajax Amsterdam dan Lille.

Baca Juga

Hanya saja, Gvardiol memilih bertahan di Dinamo Zagreb hingga akhirnya menembus tim utama pada awal musim 2019/20.

Usai merampungkan musim 2019/20, RB Leipzig menggelontorkan dana 16 juta euro dan bonus untuk memboyong Gvardiol dari Dinamo Zagreb.

Angka itu menjadi yang terbesar ketiga di antara bek Kroasia, dan menjadi yang termahal di antara pemain muda di Kroasia saat itu.

Baca Juga

Namun, Gvardiol tak langsung ke RB Leipzig. Ia dipinjamkan selama semusim di Dinamo Zagreb, sehingga mencetak total 52 laga dengan sumbangsih empat gol dan tiga assist.

Pada musim panas 2021, Gvardiol datang ke RB Leipzig. Sejauh ini, ia telah mencatatkan 42 penampilan, dan mencetak dua gol serta tiga assist.

Usai melihat profilnya, bagaimanakah kualitas dari Josko Gvardiol? Apakah ia layak menggantikan Rudiger di Chelsea kelak?


2. Gvardiol Lebih Solid ketimbang Rudiger

Bek RB Leipzig, Josko Gvadiol (tengah) yang jadi incaran Chelsea. (Foto: REUTERS/Daniele Mascolo)

Mengenai kualitas, Gvardiol yang berusia jauh lebih muda sembilan tahun dari Rudiger ternyata tak kalah. Hal ini terlihat dari catatannya dalam 365 hari terakhir.

Berikut catatan dalam tiga hal, yakni menyerang, Build Up permainan, dan bertahan seperti data yang diambil dari laman FBRref.

Antonio Rudiger

Non-Penalty Goals: 0,12 gol per 90 menit
Total Tembakan: 1,20 tembakan per 90 menit
Shot-Creating Actions: 1,11 SCA per 90 menit

Jumlah operan: 72,02 operan per 90 menit
Operan sukses: 88,5 persen per 90 menit
Operan ke area lawan: 4,66 kali per 90 menit
Tusukan ke area lawan: 4,98 kali per 90 menit
Dribel sukses: 0,21 kali per 90 menit

Tekanan ke Lawan: 8,84 kali per 90 menit
Tekel: 1,50 kali per 90 menit
Intersep: 1,25 kali per 90 menit
Blok: 1,2 kali per 90 menit
Menang duel udara: 1,96 kali per 90 menit

Baca Juga

Josko Gvardiol

Non-Penalty Goals: 0,06 gol per 90 menit
Total tembakan: 0,86 tembakan per 90 menit
Shot-Creating Actions: 1,09 SCA per 90 menit

Jumlah Operan: 75,53 operan per 90 menit
Operan sukses: 83,5 persen per 90 menit
Operan ke area lawan: 5,12 kali per 90 menit
Tusukan ke area lawan: 5,41 kali per 90 menit
Dribel sukses: 0,92 kali per 90 menit

Tekanan ke lawan: 11,78 kali per 90 menit
Tekel: 2,07 kali per 90 menit
Intersep: 3,34 kali per 90 menit
Blok: 2,07 kali per 90 menit
Menang duel udara: 2,49 kali per 90 menit

Baca Juga

Dari seluruh catatan itu, Gvardiol hanya kalah dari Rudiger dalam kontribusinya saat menyerang. Hal ini bisa dibandingkan dari perbedaan Non-Penalty Goals, total tembakan dan Shot-Creating Actions-nya.

Besarnya nilai Shot-Creating Actions Rudiger membuktikan bahwa dirinya aktif membantu tim dalam fase menyerang, terutama dalam menciptakan peluang bagi rekan ketimbang Gvardiol.

Namun, dalam urusan Build Up permainan, Gvardiol nyatanya tak jauh berbeda dengan Rudiger. Malahan, bek Kroasia itu unggul ketimbang Rudiger.

Gvardiol unggul dalam membantu Build Up serangan timnya dengan besarnya nilai operan progresif atau operan ke area lawan serta tusukan ke area lawan per 90 menit ketimbang Rudiger.

Solidnya Gvardiol juga terlihat dalam bertahan, di mana ia unggul di seluruh tipe bertahan secara statistik ketimbang Rudiger.

Hal tersebut menandakan bahwa Gvardiol cukup terlihat solid dan andal dalam membaca arah bola, terutama dengan kemampuannya yang melancarkan intersep sebanyak 3,34 kali per 90 menit, dibandingkan Rudiger dengan 1,25 intersep per 90 menit.

Pada akhirnya, wajar jika Tuchel begitu memuja sosok Gvardiol dan meminta Chelsea mendatangkannya pada musim panas nanti. Apalagi, Gvardiol merupakan pemain berkaki kidal, cocok menempati bek tengah kiri dalam posisi tiga bek The Blues.

Dengan harga 30 hingga 50 juta euro, Gvardiol akan menjadi pilihan tepat baik bagi jangka pendek maupun jangka panjang Chelsea.

Bursa TransferChelseaThomas TuchelIn Depth SportsRB LeipzigAntonio RudigerSepak Bola

Berita Terkini