Evander Holyfield, Lahir dari Ancaman Perang Nuklir Hingga Jadi Legenda Tinju

Rabu, 19 Oktober 2016 20:47 WIB
Penulis: Ivan Reinhard Manurung | Editor: Joko Sedayu
 Copyright:
Perkenalan dengan Tinju

Menginjak usia empat tahun, Evander dan keluarganya pindah ke Atalanta yang merupakan kota kelahiran ibunya. Siapa yang menyangka, bahwa ini merupakan awal pertemuan Evander dengan olahraga tinju yang membesarkan namanya.

Kala itu, di dekat kediaman Evander terdapat sebuah klub olahraga bernama Warren Memorial Boys Club. Evander yang merupakan pecinta olahraga, arkhirnya mendaftarkan diri ke klub tersebut.

Awalnya, ia mendaftarkan diri di klub American football. Secara mengejutkan, terlepas dari postur tubuhnya yang kecil, Evander sukses meraih dua penghargaan MVP.

Di sela-sela latihannya, Evander kecil sering mengunjungi dan melihat jauh sasana latihan tinju. Di sinilah ketertarikannya terhadap olahraga pertarungan itu mulai muncul.

Sampai suatu ketika, ia melihat dan berpapasan dengan pelatih tinju di sana, Carter Morgan. Evander pun bertanya apakah ia diperbolehkan untuk berlatih di sana.

Kala itu, Morgan yang melihat tubuh kecil Evander yang baru berusia delapan tahun, menggelengkan kepalanya saat menanggapi pertanyaan Evander.

Bukannya berhenti, Evander justru semakin berusaha agar dirinya diterima. Setelah satu pekan membujuk Morgan, Evander akhirnya diperbolehkan berlatih.

Sejak saat itu, hingga berusia 11 tahun, Evander tidak pernah terkalahkan saat berlatih tanding maupun ketika mengikuti pertandingan. Hingga ketika usianya 15 tahun, Evander menjadi juara Southeastern Regional Champion dan mendapat penghargaan Best Boxer Award.

Kehebatan Evander pun membuat dirinya terpilih mewakili tim Amerika Serikat di Olimpiade 1984, padahal saat itu ia baru berusia 20 tahun.

167