Ellyas Pical, dari Pencari Kerang hingga Juara Dunia

Jumat, 24 Maret 2017 18:25 WIB
Editor: Ivan Reinhard Manurung
 Copyright:
Berjuang untuk Hidup Sejak Kanak-kanak

Meskipun dikenal sebagai sosok legendaris dunia tinju Indonesia dan dunia, nyatanya Ellyas Pical bukanlah keturunan petinju dan ia bahkan belum mengetahui bakatnya tersebut sebelum menginjak usia 13 tahun.

Pical lahir di daerah Ullath, Saparua, Maluku Tengah pada 24 Maret 1960, sebuah daerah terpencil saat itu. Lahir dan besar di wilayah terpencil membuat Pical sudah harus menghadapi kenyataan hidup yang keras sejak kecil.

Kondisi keuangan kedua orang tuanya yang tidak berkecukupan membuat Pical harus putus sekolah dan tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) karena tidak sanggup lagi membayar biaya. Hal itu pun membuat dirinya mau tidak mau harus bekerja keras sejak kecil.

Untuk menyambung hidupnya dan keluarganya, Pical bekerja sebagai pencari kerang untuk diambil mutiaranya. Akibat pekerjaannya tersebut, Pical sejak kecil sudah memiliki gangguan pendengaran karena seringnya ia mencari kerang hingga dasar laut. Namun, hal itu juga yang membuat Pical memiliki tubuh dan stamina yang kuat.

Ketertarikan Pical kecil pada dunia tinju bermula ketika sering menyaksikan pertandingan tinju yang disiarkan Televisi Nasional Republik Indonesia (TVRI). Saat itu nama Muhammad Ali tengah tenar-tenarnya dan membuat setiap pertandingannya selalu disiarkan televisi.

Sejak saat itu, Pical pun mulai menumbuhkan rasa cintanya pada olahraga tinju. Sayangnya, kala itu Pical mendapat halangan besar dari kedua orang tuanya, yang menganggap olahraga tinju terlalu berbahaya.

Namun, karena pada dasarnya sudah mencintai olahraga tinju, Pical tetap giat berlatih tinju, meski secara diam-diam. Hingga pada akhirnya kemampuan tinju Pical menarik perhatian seorang pencari bakat bernama Teddy van Room yang kemudian memasukkan Pical ke Sasana Garuda Pattimura pada 1980 saat usianya baru 20 tahun. Di sasana inilah perjalanan karier tinju Pical dimulai.