Ellyas Pical, dari Pencari Kerang hingga Juara Dunia

Jumat, 24 Maret 2017 18:25 WIB
Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Ellyas Pical menjadi petinju Indonesia pertama yang meraih gelar juara dunia. Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Ellyas Pical menjadi petinju Indonesia pertama yang meraih gelar juara dunia.
Jalan Menjadi Juara Dunia

Memiliki postur tubuh setinggi 163 cm dan berat 52 kg ditambah kemampuan fisiknya yang kuat akibat sudah sering menyelam sejak kecil membuat Pical tumbuh berkembang menjadi petinju hebat di masa mudanya.

Dalam waktu singkat, sejak direkrut Teddy van Room di Sasana Garuda Pattimura, Pical sudah bisa mempersembahkan gelar juara saat mengikuti Piala Presiden, sebuah kejuaraan tinju kelas amatir yang diprakarsai oleh Presiden Soeharto. Dalam dua edisi Piala Presiden, yakni 1980 dan 1981, Pical berhasil keluar sebagai pemenang.

Talentanya itu pun membuat Pical terpilih menjadi salah satu kontingen tinju Indonesia di ajang SEA Games 1981 yang berlangsung di Manila, Filipina. Meski tidak berhasil membawa pulang medali emas, Pical tetap mampu mempersembahkan medali perunggu.

Setelah tampil di SEA Games 1981, Pical memutuskan untuk terjun ke dunia profesional. Alasannya cukup sederhana, karena ia menilai bila terus berada di level amatir, ia tidak akan memiliki keuntungan finansial.

Memutuskan tampil di level profesional, Pical langsung dihadapkan dengan petinju terbauk asal Korea Selatan, Hee Yun-chun. Berlaga jauh di Stadion Mun Hua, Korea Selatan, Pical secara mengejutkan berhasil keluar sebagai pemenang dan berhak atas gelar juara OPBF (Oriental and Pacific Boxing Federation).

3 Mei 1985 menjadi tanggal yang paling bersejarah bagi Pical dalam kariernya sebagai petinju. Pasalnya, saat itu ia berhasil menjadi petinju pertama Indonesia yang berhasil meraih gelar juara dunia.

Bertempat di Istora Senayan, Jakarta sebuah pukulan pendek keras ke arah rahang petinju Korea Selatan, Chun Ju-do berhasil membuat Pical keluar sebagai pemenang dan berhak menyandang gelar juara dunia kelas super terbang versi IBF (International Boxing Federation).

Gelar juara ini pun bertahan di pinggang Pical hingga 1985, sebelum dikalahkan direbut oleh petinju Republik Dominika, Cesar Polanco saat menggelar pertarungan di PI Arena Coliseum.

Namun, pada 5 Juli 1986, gelar itu kembali direbut oleh Pical setelah menundukkan Polanco dalam laga ulang yang digelar di Jakarta. Pada pertandingan itu, Pical hanya butuh tiga ronde saja untuk menumbangkan Polanco.