Cara Jitu Chris John Cegah Mati Suri Dunia Tinju Indonesia

Minggu, 1 September 2019 19:53 WIB
Penulis: Shintya Maharani | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Humas Kemenpora
Chris John tengah menjalin komunikasi dengan pemerintah agar bisa membangun kembali kejayaan dunia tinju Indonesia. Copyright: © Humas Kemenpora
Chris John tengah menjalin komunikasi dengan pemerintah agar bisa membangun kembali kejayaan dunia tinju Indonesia.

INDOSPORT.COM - Enam tahun hengkang dari kompetisi profesional, mantan petinju andalan Indonesia, Chris John pun merasa terdapat hal yang tidak beres pada dunia tinju Indonesia.

Menurut pria kelahiran Banjarnegara, 14 September 1979 tersebut, cabor tinju Indonesia mengalami penurunan yang sangat drastis.

"Saya lihat perkembangan tinju profesional di Indonesia sangat lesu ya. Hal tersebut bisa dimengerti karena memang sekarang sangat jarang ada turnamen yang digelar."

"Kalau masalah ini terus dibiarkan begini saya yakin tinju profesional di Indonesia akan mati suri lagi," ungkap Chris John eksklusif pada awak redaksi berita olahraga INDOSPORT.

Menyadari hal tersebut, Chris, sapaannya mengambil langkah dengan menjadi promotor dan terjun ke dunia olahraga sebagai Humas Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).

"Meski sudah pensiun, saya terus berusaha ketemu dengan teman-teman untuk bisa mengusahakan agar jalan bareng, bisa ajak sponsor agar tinju Indonesia bangkit lagi,"

"Tapi kan sponsor juga menghitung untung rugi ya, tidak semudah itulah caranya. Nah, dari sana saya berpikir harus menggandeng  pemerintah untuk membantu kemajuan tinju pro kita," ceritanya antusias.

Hal tersebut terbukti saat Chris datang langsung ke Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora RI) pada saat turnamen Kejuaraan Dunia Tinju 2019 yang diselenggarakan oleh Chris John Foundation dan Fahiluka Surya Foundation.

"Kemarin saya dan tim sudah ke Kemenpora dan bicara terkait kemajuan tinju Indonesia, dan kemarin pun akhirnya Kemenpora dan Pemda Kupang ikut terlibat dalam acara (Kejuaraan Dunia Tinju 2019) tersebut," pungkasnya.

1