Kisah Manny Pacquiao, Bocah Miskin yang Menjelma Jadi Petinju ‘Malaikat’

Selasa, 26 Mei 2020 09:05 WIB
Penulis: Nadia Riska Nurlutfianti | Editor: Indra Citra Sena
 Copyright:

INDOSPORT.COM - Manny Pacquiao dikenal sebagai salah satu petinju terhebat dan terkaya di dunia. Namun siapa sangka dirinya pernah menjalani kehidupan yang begitu terjal.

Petinju asal Filipina bernama asli Emmanuel Dapidran Pacquiao itu dahulu hidup dalam kemiskinan. Orang tuanya bercerai saat dirinya masih duduk di kelas 6 Sekolah Dasar, usai ayahnya ketahuan telah berselingkuh.

Mau tak mau ia harus ikut menanggung beban orang tua, di mana pada usia 12 tahun dirinya nekad mengikuti kompetisi tinju amatir untuk mendapatkan uang untuk membeli makanan sehingga Pacquiao remaja tak perlu lagi mengisi perutnya dengan air hangat.

"Saya mengetahui bahwa saat bertarung, bahkan ketika Anda kalah, maka Anda tetap punya uang." ujar petinju berjuluk The Pac-Man, dilansir dari laman ESPN.

Saat itu, petarung yang menang akan mendapatkan uang 100 peso (sekitar Rp62 ribu) dan yang kalah akan mendapatkan 50 peso (sekitar Rp31 ribu). Meski kalah, uang tersebut bisa digunakan Pacquiao untuk membeli 1 kg beras dan menghidupi keluarganya untuk sementara waktu.

Hal ini pun membuat petinju kelahiran 1978 terus berlatih agar bisa hidup lebih baik, dan menjadikan icon Bruce Lee dan Muhammad Ali sebagai inspirasinya untuk meraih kejayaan.

Usaha dan tekad besarnya itu pun akhirnya membuahkan hasil. Ia sukses menjadi salah petinju terhebat atau sebagai petinju kedua yang berhasil meraih gelar di delapan divisi berbeda setelah Oscar de la Hoya.

Masa jayanya tersebut tentunya membuatnya mengantongi gaji dengan jumlah fantastis salah satunya saat meraup uang senilai 500 juta dolar AS (sekitar Rp7,9 triliun) kala berhadapan dengan Floyd Mayweather Jr, belum lagi ditambah dengan pendapatannya sebagai senator Filipina.

Menjadi seorang yang sukses nyatanya tak membuat Pacquiao merasa jemawa. Bahkan ia kini menjelma menjadi petinju yang amat dermawan dan bertindak bak malaikat karena kerap membantu masyarakat miskin.

Setiap kali Pac-Man memenangkan pertarungan, ia selalu pulang dan memberikan makanan kepada ribuan masyarakat yang telah menantikannya. Ia juga sempat memberikan bantuan saat Filipina diterjang badai topan pada 2013, dan membantu mengevakuasi korban terjepit reruntuhan.

Kebaikan lainnya ialah dirinya pernah membantu membangun 1.000 rumah untuk warga miskin dan gelandangan di Filipina. Baru-baru ini, ia bekerja sama dengan seorang miliader untuk menyumbangkan 50.000 rapid test untuk memerangi virus corona di wilayah tersebut.

Contoh-contoh yang telah disebutkan hanyalah salah satu dari sekian banyak hal baik yang dilakukan oleh Pac-Man. Tak heran jika Manny Pacquiao dianggap sebagai ikon pahlawan di negaranya sendiri.