x

5 Petenis yang Bela Si Kontroversial Novak Djokovic

Rabu, 8 Februari 2023 19:50 WIB
Penulis: Maria Valentine | Editor:
Petenis asal Serbia, Novak Djokovic, berhasil menjuarai turnamen ATP Finals 2022 usai mengalahkan petenis asal Norwegia, Casper Ruud, di Pala Alpitour, Turin. REUTERS/Guglielmo Mangiapane

INDOSPORT.COM - Novak Djokovic pernah menjadi kontroversi saat dirinya memutuskan untuk tidak melakukan vaksinasi Covid-19. Keputusan ini rupanya didukung oleh sesama petenis hebat lainnya.

Sebagaimana diketahui, Djokovic adalah salah satu petenis terhebat sepanjang masa. Berbagai gelar dan rekor telah dia dapatkan di sepanjang kariernya.

Baca Juga

Petenis asal Serbia 35 tahun itu juga baru-baru ini menyamai rekor 22 gelar tunggal Grand Slam milik Rafael Nadal usai memenangi Australia Open 2023.

Namun, keputusan tidak divaksinasi memaksa Djokovic harus absen di turnamen Australia Open dan US Open tahun lalu. Hal ini memang menuari pro dan kontra.

Untuk mengetahuinya, berikut lima petenis yang membela keputusan Djokovic tersebut.

Baca Juga

John McEnroe

John McEnroe, legenda tenis Amerika Serikat, mendukung Djokovic selama kontroversi visanya di Australia tahun lalu, serta ketika dia tidak diizinkan berkompetisi di US Open.

"Jika dia memutuskan untuk tidak mendapatkan vaksin dan otoritas Australia mengatakan 'Anda tidak dapat pergi, kecuali Anda divaksinasi'. Dia berhak atas keyakinan itu," kata McEnroe.

Baca Juga

McEnroe juga mengkritik US Open karena tidak mengizinkan Djokovic berlaga di turnamen tahun lalu. Pria 63 tahun itu mengatakan bahwa keputusan Djokovic tetap harus dihormati.

"Saya pikir itu lelucon. Dia punya keyakinan kuat dan Anda harus menghormati itu. Pandemi ini sudah lebih dari dua setengah tahun, dan gagasan bahwa dia tidak bisa bepergian itu adalah sebuah lelucon bagi saya," ucapnya.


1. Nick Kyrgios

Petenis Australia, Nick Kyrgios.

Nick Kyrgios punya hubungan bromance dengan Djokovic selama kontroversi visanya di Australia Open tahun lalu.

Petenis tuan rumah tersebut merasa malu atas perlakuan negaranya terhadap Djokovic. Dia juga mengkritik bagaimana media melakukan framing terhadap momen itu.

Baca Juga

"Kami tahu bahwa media suka membuat keributan dengan cerita saya dan semua yang terjadi dengan Novak. Saya merasa sangat malu sebagai atlet Australia atas apa yang terjadi kepada olahraga ini," ujar Kyrgios.

Jimmy Connors

Jimmy Connors, mantan petenis nomor satu dunia asal AS, juga membela Djokovic selama kontroversi visa yang membuatnya dideportasi dari Australia.

Baca Juga

Connors, juara tunggal Grand Slam delapan kali, menyatakan bahwa pilihan Djokovic harus dihormati dan dia harus diizinkan bermain di Australia Open.

"Oke, kita semua punya pilihan. #Covid - #booster - jangan mengacaukan Australia Open tanpa 'pemain terbaik'. Jika hasilnya negatif, biarkan dia bermain!! Ayolah @AustralianOpen. Dia telah setia dengan turnamen ini," tulis Connors dalam cuitan Twitternya.


2. Reilly Opelka

Petenis Amerika Serikat, Reilly Opelka saat mengalahkan Stefanos Tsitsipas dari Yunani.

Reilly Opelka sangat mendukung Djokovic dan menyerukan partisipasinya di Australia Open dan US Open tahun lalu.

Petenis AS itu berbicara membela Djokovic ssembari membalas netizen yang mendesaknya untuk segera divaksinasi Covid-19.

Baca Juga

"Apa lagi yang tidak tidak terlalu sulit bagi Novak adalah bertahan di lapangan dengan latihan satu jam ekstra pada 2008 di Cincinnati Masters untuk mendatangani setiap bola anak," cuit Opelka.

Petenis 25 tahun ini sangat membela Djokovic dan mendesaknya untuk dimasukkan ke dalam US Open 2022. "Dia telah melakukan banyak hal hebat untuk olahraga ini," sambungnya.

Vasek Pospisil

Vasek Pospisil, petenis yang ikut mendirikan Asosiasi Pemain Tenis Profesional bersama Djokovic, membela rekannya tersebut setelah dideportasi dari Australia.

Baca Juga

"Novak tidak akan pernah pergi ke Australia jika dia tidak diberikan pengecualian untuk memasuki negara itu oleh pemerintah," cuit petenis asal Kanada tersebut.

"Ada agenda politik yang dimainkan di sini dengan pemilihan yang akan datang. Ini bukan kesalahannya. Dia tidak memaksa masuk ke negara itu dan tidak membuat peraturannya sendiri."

Novak DjokovicRaketTenisBerita Tenis

Berita Terkini