Basket, Sekolah, hingga Cita-cita, Mana yang Dipilih Si Cantik Sophia?

Minggu, 21 Oktober 2018 17:13 WIB
Editor: Yohanes Ishak
© Ridi F Khan/INDOSPORT
Sophia Rebbeca bersama tim basket putri SMA 28. Copyright: © Ridi F Khan/INDOSPORT
Sophia Rebbeca bersama tim basket putri SMA 28.

INDOSPORT.COM - Tim Putri SMA 28 Jakarta berhasil memastikan dirinya sebagai wakil wilayah Selatan untuk bertanding di DBL Indonesia 2018 fase region DKI Jakarta, setelah mengalahkan SMA 3 Jakarta dengan skor 52-64, Sabtu (20/10/18) kemarin di Gor Bulungan, Jakarta.

Pada laga ini, SMA 28 yang dikomandoi oleh Sophia Rebecca mendominasi jalannya pertandingan sejak awal laga dan tidak mampu diimbangi oleh sang lawan.

Terbukti, dalam empat quarter yang dimainkan, mereka selalu unggul. Bahkan, menjelang pertandingan berakhir, SMA 28 bermain lebih gila lagi.

Saat dijumpai seusai pertandingan, Sophia pun menuturkan, dirinya senang atas pencapaian yang telah mereka raih sejauh ini. Terlebih lagi, teman-temannya telah bermain total pada final wilayah Selatan. Ia pun bangga atas kerja keras timnya.

© Ridi F Khan/INDOSPORT
Sophia Rebbeca bersama tim basket putri SMA 28. Copyright: Ridi F Khan/INDOSPORTSophia Rebbeca bersama tim basket putri SMA 28.

"Senang apa yang sudah dilatih selama ini bisa kelihatan dan di pertandingan. Bangga juga sama permainan temen-temen hari ini juga ngasih yang terbaik," tuturnya

Namun, dibalik kesuksesan SMA 28 bisa menjadi wakil wilayah Selatan, tak lepas dari sosok Sophia sebagai kapten. Terutama pada pertandingan final melawan SMA 3, Peran Sophia sangat lah besar pada laga tersebut.

Layaknya bintang NBA, Kevin Durant yang bermain di Golden State Warriors, pemain favoritnya, Sophia berhasil meliuk-liuk diantara pemain lawan. Torehan 24 poin pada pertandingan ini, berhasil mengantarkannya menjadi pemain terbaik pada laga tersebut.

© INDOSPORT
Kevin Durant bintang NBA game ketiga. Copyright: INDOSPORTKevin Durant, bintang NBA milik Golden State Warriors.

Sophia pun tak bisa menutupi rasa bahagianya bisa mengantar sekolah kebangaan Pasar Minggu ini ke fase regional DKI Jakarta. Terlebih lagi, ini tahun pertamanya mengikuti DBL dan langsung didapuk sebagai kapten tim.

"DBL pertama, aku kelas dua SMA. Seneng banget (jadi kapten) karena pertama kali ikut DBL," ucap Sophia.

Walau berhasil mengantarkan SMA 28 untuk selangkah lebih dekat ke trofi DBL 2018, ia tak menutup mata mengenai calon-calon lawan yang sudah siap menunggu.

Terlebih lagi, region DKI Jakarta kini telah dibagi menjadi empat wilayah, sehingga persaingannya pun menjadi lebih ketat, terutama wilayah Selatan.

"Waduh, jujur sih menurut aku jadi lebih sengit di Selatannya, karena diliat dari SMA-nya ada SMA 8, 34, 3. Juara-juara tahun lalu, rata-rata dari Selatan kalau buat cewek," lanjutnya.

© Ridi F Khan/INDOSPORT
SMA 28 Jakarta putri berhasil jadi juara DBL Jakarta 2018 wilayah Selatan. Copyright: Ridi F Khan/INDOSPORTSMA 28 Jakarta putri berhasil jadi juara DBL Jakarta 2018 wilayah Selatan.

Menurutnya, kebijakan ini merupakan keputusan yang tepat untuk mengembangkan lebih jauh lagi DBL, khususnya di Jakarta, sehingga sekolah-sekolah yang berada di wilayah Barat dan Utara bisa berpartisipasi.

"Sisi baiknya dari daerah-daerah Jakarta Barat, Utara yang biasanya gapernah ikut, bisa ikut," ucap pemain bernomor punggung 13 ini.

Uniknya, walau sudah bermain layaknya seorang pemain profesional. Penggemar Warriors ini, ternyata masih enggan untuk menjadikan basket sebagai profesi ke depannya. Ia berdalih untuk saat ini, basket hanya menjadi prioritas pada jenjang bangku sekolah saja.

"Kalau buat ke depannya, belum kepikiran sih. Mau jalanin buat sekarang dulu SMA aja," ucapnya.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Soli deo Gloria☝🏻

A post shared by Sophia Rebecca Adventa (@sophiaadvnt) on

Tentunya, pernyataan yang dilontarkan oleh Sophia sangatlah menarik perhatian. Terlebih lagi, ia sendiri mengakui perjuangannya untuk bisa berkompetisi sekelas DBL tidaklah mudah.

Demi merealisasikan hal tersebut, Sophia dan teman-temannya dengan sengaja masuk ke SMA 28 berbarengan, demi bisa bermain bersama-sama.

"Sejak dua tahun, tiga tahun gak ikut, gak dapet main, akhirnya kita bentuk pemain dari SMP, sengaja kita masuk SMA bareng-bareng," tuturnya.

Terus ikuti berita basket di INDOSPORT.COM

Penulis: Ridi F Khan