Adu Tajam Pemain Final IBL 2019: Stapac Jakarta Lebih Unggul

Rabu, 20 Maret 2019 15:00 WIB
Editor: Yohanes Ishak
 Copyright:

INDOSPORT.COM - Tanpa terasa, tinggal menghitung kurang lebih sekitar 24 jam lagi, penggemar basket Tanah Air sejati akan disajikan final IBL 2019 bertajuk El Clasico antara Stapac Jakarta vs Satria Muda Jakarta.

Final ini akan menggunakan system best of three, di mana pertandingannya akan digelar sebanyak 3 kali, namun jika pada 2 pertandingan pertama ada 1 tim yang berhasil meraih kemenangan, maka mereka dinobatkan sebagai juaranya.

Rencananya, final ini akan digelar pada hari Kamis (21/03/19) besok di Britama Arena pukul 19:00 WIB.

Namun sebelum melihat keduanya saling hantam, tak ada salahnya jika melihat ketajaman dari masing-masing pemain andalan tim yang telah dipaparkan oleh pihak IBL.

Mulai dari kunci pemain tim, yakni Kaleb Ramot Gemilang dari Stapac Jakarta dan Arki Wisnu milik Satria Muda Jakarta.

Kaleb bisa dikatakan unggul dalam menyumbangkan angka, yakni sebanyak 12,75 points per game, sementara Arki Wisnu hanya separuhnya, yakni 6,87 points per game.

© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Pemain Satria Muda, Arki Wisnu mencoba melepaskan diri dari penjagaan pemain Stapac. (Herry Ibrahim) Copyright: Herry Ibrahim/INDOSPORTPemain Satria Muda, Arki Wisnu mencoba melepaskan diri dari penjagaan pemain Stapac. (Herry Ibrahim)

Selain itu, dalam urusan rebounds, juga Kaleb mampu lebih unggul dalam melakukan rebounds. Urusan peluang menciptakan peluang atau field goals juga dipegang oleh Kaleb yang memegang 56,92 persen sedangkan Arki 34,61 persen.

Namun, Arki hanya unggul atas Kaleb saat memberikan assists, yakni 3,18 per pertandingan, sementara Kaleb hanya bisa memberikan 1,37 assists per laga.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Ini dia statistik rata-rata per game Kaleb Ramot (Stapac Jakarta) dan Arki Wisnu (Satria Muda Pertamina) selama musim reguler 2018/2019. Which side are you, IBL Fans? #IBLIndonesia #UniteforGlory

A post shared by Indonesian Basketball League (@iblindonesia) on

Beralih ke pusat serangan tim atau posisi point guard, yakni duel antara Widyanta Teja andalan Stapac dan Hardianus milik Satria Muda.

Lagi-lagi pemain Stapac unggul, di mana Widy mampu mencetak 7,11 points per laga, sedangkan Hardianus 5,29 points per pertandingan.

Maju ke pemain asing, Stapac yang mengandalkan Savon Goodman ternyata kalah dari bintang asing milik Satria Muda, Dior Lowhorn.

Savon rata-rata per laga mampu mencetak 18,11 points per game, sedangkan Dior unggul lebih banyak yakni 24,5 points per game.

Untuk bintang muda masing-masing tim atau pemain rookie, lagi-lagi keunggulan dipegang oleh Stapac, di mana pemain muda mereka, Agassi Goantara mampu mencetak 6,75 points per laga, sedangkan rookie dari Satria Muda, Juan Laurent hanya mampu mengemas 3,61 points per laga.

Statistik memang menunjukkan Stapac Jakarta lebih unggul atas Satria Muda Jakarta.

Tentu menarik untuk disaksikan, apakah para pemain Stapac dapat membuktikan jika mereka layak juara atau justru Satria Muda yang kalah di atas kertas, namun juga bisa membuktikan jika mereka pantas mempertahankan gelar juara yang mereka raih musim lalu.

Ikuti terus Berita Olahraga Basket IBL Indonesia dan Berita Sepak Bola di INDOSPORT.COM