Patut Ditiru, Pebasket Cantik Ini Bisa Ambil Pelajaran dari Pengalaman Cederanya

Jumat, 5 April 2019 15:06 WIB
Editor: Arum Kusuma Dewi
 Copyright:

INDOSPORT.COM - Menjadi seorang pemain basket profesional tentu tak mudah. Selain harus menjalankan latihan dengan keras, mempunyai fisik yang kuat dan tentunya rela mendapat risiko berupa cedera kala bermain. 

Salah satunya yakni cedera Anterior Cruciate Ligament (ACL) yang merupakan momok paling mengerikan bagi atlet basket. Dibilang menakutkan karena masa penyembuhan cedera ACL membutuhkan waktu yang lama. Setidaknya perlu enam bulan hingga dapat dikatakan benar-benar sembuh. 

Selain itu, ACL juga tidak dapat beregenerasi. Artinya, saat terjadi kerusakan atau cedera, tubuh tak bisa memperbaikinya secara alami. Oleh sebab itu, operasi menjadi satu-satunya jalan untuk mengobati cedera ACL.

Hal inipun sempat dialami oleh penggawa Merpati Bali, Helena Tumbelaka. Pada 2013, Helena mengalami cedera putus ACL lutut dalam laga Championship Series WNBL melawan Tomang Sakti.

Dalam akun instagram miliknya ia menjelaskan bagaimana cedera ACL dapat terjadi. Meski ACL adalah suatu bagian kecil yang berada di dalam lutut, menurutnya hal ini sangat berdampak besar bagi kehidupan terutama untuk atlet. 

"Kami adalah orang-orang yang sudah mengalami ligamen tersebut putus dan harus diganti. Terdengar seperti mudah. Ketika putus, tinggal dioperasi dan diganti dengan yang baru, namun tidak mudah sama sekali pada kenyataan," tulis Helena dalam unggahan di instagram.

"Ciptaan Tuhan yang alami adalah yang paling sempurna, dan ligamen ini diganti dengan yang 'baru' sebenarnya tidak diganti dengan yang 'baru', hanya saja otot kita diambil lalu dibentuk seperti ligamen. Namun butuh 4-6 bulan untuk memproses otot tersebut menjadi ligamen yang kokoh," keterangan dara cantik yang pernah membawa nama DKI Jakarta di ajang PON ini.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Helena Tumbelaka (@helenatumbelaka) pada

Proses pemulihan dari cedera ini juga membuat Helena berefleksi. Menurutnya, ACL yang kecil sama dengan hal-hal 'remeh' yang dilakukan sehari-hari seperti meminta maaf jika melakukan kesalahan. "Yang dari dalam akan termanifestasi keluar," tegas Helena.

Penulis: Neneng Astrianti

Ikuti Terus Berita Basket Lainnya Hanya di INDOSPORT.COM