3 Kunci Sukses CLS Knights Indonesia Juarai ABL 2018/19

Kamis, 16 Mei 2019 13:51 WIB
Editor: Abdurrahman Ranala
© CLS Knights
Pelatih CLS Knights, Brian Rowsom memberikan arahan kepada pemainnya saat melawan Singapore Slinger di game ke-3. Foto: CLS Knights Copyright: © CLS Knights
Pelatih CLS Knights, Brian Rowsom memberikan arahan kepada pemainnya saat melawan Singapore Slinger di game ke-3. Foto: CLS Knights

INDOSPORT.COM - CLS Knights Indonesia mencatat sejarah dan memenangkan ASEAN Basketball League 2018/19. Berikut 3 kunci sukses CLS Knights menjuarai ABL 2018/19. 

CLS Knights Indonesia tampil sebagai juara ASEAN Basketball League 2018/19 mengalahkan Singapore Slingers. CLS Knights memastikan gelar juara setelah memenangkan game ke-5 final ABL 2018/19 dengan skor 84-81. 

Perjalanan melelahkan harus dilalui CLS Knights untuk meraih gelar perdana mereka di ABL. CLS Knights memenangkan game pertama dengan skor 86-67. 

Akan tetapi, CLS Knights sempat kendur di game kedua dan ketiga. Pada game kedua CLS Knights kalah 57-77, sedangkan di game ketiga kalah 60-63. 

Pada game keempat, jika menelan kekalahan maka gelar juara akan dimiliki oleh Singapore Slingers. Untungnya, CLS Knights tampil perkasa dan menang 87-74, sehingga berlanjut ke game kelima. 

Pada game kelima, Brandon Jawato dkk berhasil menang 84-81 dan berhak atas gelar ABL 2018/19. CLS Knights menjadi klub kedua asal Indonesia yang berhasil menjuarai kompetisi ABL setelah Indonesia Warriors pada tahun 2012. 

Ada beberapa hal yang membuat CLS Knights tampil sangat berbeda dibandingkan musim lalu. Berikut INDOSPORT merangkum 3 kunci sukses CLS Knights menjuarai ABL 2018/19. 

1. Perombakan Pemain

Perombakan pemain yang dilakukan oleh CLS Knights Indonesia di musim 2018/19 menjadi salah satu kunci sukses klub yang bermarkasi di GOR Kertajaya, Surabaya ini. 

Beberapa pemain musim lalu tak dipertahankan musim ini. Pemain asing musim lalu tak ada yang dipertahankan. CLS Knights juga ditinggal Mario Wuysang yang memutuskan untuk pensiun. 

Kaleb Ramot Gemilang juga pindah ke Stapac Jakarta pada musim ini. Ebrahim "Biboy" Enguio Lopez juga hanya satu musim dikontrak oleh CLS Knights. 

Keluarnya sejumlah pemain lama membawa nafas segar bagi CLS Knights Indonesia musim ini. 

2. Pemain Asing yang Apik

Tak dipertahankannya pemain asing musim lalu, pensiunnya Mario Wuysang, dan tidak diperpanjangnya kontrak pemain naturalisasi Ebrahim "Biboy" Enguio Lopez, diganti dengan sejumlah pemain asing yang mumpuni. 

Awalnya CLS Knights memakai jasa Montay Brandon dan Stephen Hurt di awal musim. Tetapi dua pemain tersebut kurang memberikan kontribusi maksimal sehingga digantikan oleh Douglas Herring Jr dan Darryl Watkins. 

Dua pemain yang mampu berkontribusi maksimal dan menjadi andalan di starting five CLS Knights. Douglas Herring Jr bahkan menjadi Player of the Week di pekan ke-16 ABL 2018/19. 

Pemain asing lainnya, Maxie Esho, juga menjadi perekrutan sukses yang dilakukan oleh CLS Knights. Maxie Esho juga merebut gelar Player of the Week pada pekan ke-8. 

Tiga pemain asing CLS Knights tersebut masih ditambah dengan dua pemain lagi yang merupakan Local Heritage, pemain yang mempunyai darah dari dua negara berbeda, dua kewarganegaraan, atau naturalisasi. 

Dua pemain itu adalah Brandon Jawato yang berdarah Bali-Amerika, dan juga Wong Wei Long yang menjadi Heritage Singapura-Indonesia. 

Kombinasi pemain asing dan local heritage membuat starting five CLS Knights sangat kuat. Posisi Point Guard ditempati oleh Wong Wei Long yang tembakan three pointnya membawa CLS Knights berbalik unggul 82-79 setelah sempat tertinggal 56 detik jelang laga berakhir. 

Posisi Shooting Guard ditempati oleh Douglas Herring Jr, sedangkan posisi Small Forward ditempati oleh pemain idola para wanita, Brandon Jawato. 

Power Forward dengan drive dan dunk yang menawan, ada pada diri Maxie Esho. Sedangkan posisi Center ditempati oleh Darryl Watkins yang jago bertarung di bawah ring.  

3. Pelatih Baru

Kursi pelatih CLS Knights musim lalu dipegang oleh Koko Heru Setyo Nugroho, sedangkan musim ini dibebankan kepada Brian Rowsom. 

Brian Rowsom sendiri adalah mantan pebasket NBA yang bermain untuk Indiana Pacers dan Charlotte Hornets. Sebelum melatih CLS Knights, Brian Rowsom menukangi Hochiminh City Wings, Vietnam. 

Datangnya Brian Rowson ke CLS Knights membuat permainan CLS semakin bagus. Statistik kemenangan musim ini dan musim lalu juga berbeda jauh. 

Musim lalu saat dilatih Koko Heru Setyo Nugroho, CLS Knights hanya meraih 5 kali kemenangan dan kalah 15 kali, serta gagal lolos ke playoffs. 

Sedangkan musim ini, CLS Knights menang 15 kali dan kalah 11 kali, dan menjadi juara ASEAN Basketball League 2018/19. 

Progres Pembangunan Stadion BMW 3 Bulan Setelah Peletakan Batu Pertama 

Ikuti Terus Berita ABL dan Berita Olahraga Lainnya Hanya di INDOSPORT.COM