Kawhi Leonard, Si Cakar Besar yang Jadi Pahlawan Toronto Raptors

Jumat, 14 Juni 2019 17:14 WIB
Editor: Juni Adi
© SB Nation
Bintang Toronto Raptors, Kawhi Leonard. Copyright: © SB Nation
Bintang Toronto Raptors, Kawhi Leonard.

INDOSPORT.COM - Keberhasilan Toronto Raptors memenangkan NBA Finals 2019, tidak lepas dari peran penting Kawhi Leonard. Ia bahkan berhasil merebut gelar MVP. Berikut profil singkatnya.

Laga puncak kompetisi basket paling bergengsi di dunia, NBA Finals antara Golden State Warriors vs Toronto Raptors baru saja rampung digelar, pada Jumat (14/06/19).

Bermain di Oracle Arena, Toronto Raptors sukses tampil gemilang dan memenangkan pertandingan dengan skor akhir 114-110. Kemenangan tersebut membuat Raptors keluar sebagai juara NBA Finals 2019 dengan kedudukan akhir 4-2.

Toronto Raptors pun berpesta di markas Golden State Warriors, dan berhak mengangkat trofi Larry O'Brien sebelum dibawa pulang ke Kanada.

Gelar Toronto Raptors semakin lengkap, setelah salah satu pemainnya yaitu Kawhi Leonard menyabet penghargaan pemain terbaik (Most Valuable Players/MVP) dalam final NBA. 

Hal tersebut karena Kawhi Leonard tampil gemilang dalam lima pertandingan NBA Final melawan Golden State Warriors. Ia menyumbang 22 poin, 6 rebounds dan 3 assist untuk membantu Raptors meraih gelar.

Perjalanan Karier Kawhi Leonard di NBA

Nama Kawhi Leonard sudah dikenal sejak ia masih bermain di Universitas San Diego State pada tahun 2009 hingga 2011. Bakat dan kemampuan yang dimilikinya, digadang-gadang sebagai salah satu calon bintang masa depan NBA kala itu.

Tak butuh waktu lama, kematangan yang dimilikinya membuat salah satu klub NBA, San Antonio Spurs tertarik merekrutnya pada tahun 2011.

Ketika bergabung, ia bukan siapa-siapa dan masih di bawah bayang-bayang sekelas nama Tim Duncan, Manu Ginobili, serta Tony Parker. 

Namun hal tersebut tidak membuat Kawhi Leonard canggung. Ia mampu membuktikan kualitasnya di musim perdana 2012/13, kala menjadi bagian penting Spurs melaju ke final NBA sebelum akhirnya dikalahkan Miami Heat.

Tampil gemilang, membuat Spurs kembali mengontraknya. Di musim 2013/14 pamornya mulai naik, yang membuat statusnya pun iktu berubah menjadi pemain bintang.

Di musim tersebut, Kawhi Leonard lagi-lagi mampu membawa Spurs ke final NBA bertemu lagi dengan Miami Heat. Kali ini, mereka berhasil menjuarainya dan Kawhi merebut MVP termuda saat usianya masih berusia 22 tahun 351 hari.

Skill Ofensif dan Defensif Sama Hebatnya

Saat masih meraih gelar tersebut, permainan San Antonio Spurs mengundang decak kagum, dan menjadi tim tertajam di NBA. Bagaimana tidak, mereka tampil layaknya tiki-taka Barcelona di dunia sepak bola.

Adapun aktor-aktor yang membuat Spurs tampil tajam adalah Duncan, Parker, Ginobili, Boris Diaw dan kesempurnaan dari Kawhi yang merupakan mesin pencetak angka.

Selain tajam, pertahanan Spurs juga kokoh. Lagi-lagi berkat peran Kawhi Leonard yang bermain cukup baik dalam bertahan. Pada musim 2014/15, kemampuan Kawhi dalam bertahan terlihat semakin menonjol.

Bahkan sampai diakui oleh Flip Saunders, mantan pelatih Minnesota Timberwolves, saat Spurs menang 123-97 atas Wolves. “Kawhi Leonard benar-benar membunuh pertandingan. Ia menganiaya kami,” katanya.

Tetap Bersinar Meski Pindah Klub

Delapan musim di San Antonio Spurs, Kawhi Leonard kemudian memutuskan untuk hengkang ke Toronto Raptors pada awal musim 2018/19. Meski pindah klub, sinarnya tidak meredup. 

Ia langsung menjelma sebagai pilar penting dalam skuat racikan Nick Nurse itu. Ia bahkan kembali membawa klub yang diperkuatnya melaju ke final NBA tahun 2019 ini, melawan Golden State Warriors.

Kawhi Leonard mampu membukukan rata-rata 28,5 poin, 3,83 assist, dan 9,83 rebound sepanjang enam laga NBA Finals 2019 dan kembali merebut MVP untuk kedua kalinya.

© Cunningham/Getty Images
Sesi foto tim Toronto Raptors juara NBA musim ini. Jumat, 14/06/19. Cunningham/Getty Images Copyright: Cunningham/Getty ImagesSesi foto tim Toronto Raptors juara NBA musim ini. Jumat, 14/06/19. Cunningham/Getty Images

Kehebatan Kawhi Leonard menjadi bintang baru NBA, membuat dirinya mengundang banyak pujian dari beberapa pemain lain salah satunya adalah pemain Golden State Warriors, Draymond Green.

Bahkan, ia tak segan memberi julukan pada Kawhi dengan sebutan "The Klaw" yang merupakan salah satu tokoh fiksi Marvel.

"The Klaw. Saya pikir dia bisa punya julukan itu karena dia punya tangan yang besar yang pernah kita lihat selama ini. Bagaimanapun, pertahanannya sangat luar biasa," ucap Green dilansir dari New York Post.

Pujian serupa juga dilontarkan oleh bintang Golden State Warriors lainnya, Stephen Curry. Pasangan dari Ayesha Curry itu pernah memprediksi kalau Kawhi Leonard akan jadi aktor utama dalam permainan Toronto Raptors di final, dalam upaya menjegal langkah timnya meraih hattrick juara.

"Kawhi Leonard telah bermain sangat luar biasa selama playoffsbergulir, bahkan setiap musim. Dia selalu menjaga ritme permainannya dan tak pernah terlihat terburu-buru," ucap Curry.

Bagi Toronto Raptors, gelar ini menjadi yang pertama bagi klub asal Kanada tersebut. Selama 25 tahun di NBA, Raptors juga baru satu kali berhasil lolos ke final.