5 Kerugian IBL Indonesia dengan Mundurnya Stapac Jakarta
Harus diakui, pencinta basket di Indonesia memang banyak, tetapi masih kalah banyak jika dibandingkan dengan beberapa cabang olahraga lain, seperti sepak bola dan juga bulu tangkis.
Tak dapat dipungkiri, Stapac Jakarta merupakan salah satu tim yang menjadi daya tarik bagi pemain muda yang ingin memiliki karier di dunia basket.
Dengan demikian, bukan tidak mungkin jika peminat basket di Tanah Air bisa menjadi berkurang.
Kurang Menarik
Situasi penonton di laga gim pertama Satria Muda Pertamina vs Stapac Jakarta pada musim lalu.Tak hanya dari sisi pemain, dari sisi tribun alias penonton pun juga tentu akan merasa ketidakberadaannya Stapac Jakarta akan membuat kompetisi basket IBL Indonesia menjadi tidak menarik.
Stapac Jakarta memang terbilang cukup sering meramaikan tribun penonton, di mana para fansnya, Pacman yang selalu setia hadir menemani, apalagi saat melawan tim besar seperti Pelita Jaya Jakarta dan tentu saja rival utama mereka, Satria Muda Pertamina Jakarta.
Minim Pengorbit Bintang Basket Indonesia
Agassi Goentara, pebasket muda milik Stapac JakartaTak dapat dipungkiri, Stapac Jakarta merupakan salah satu tim yang mampu melahirkan pemain berbakat Tanah Air atau mengembangkan bakat dari pemain.
Nama-nama seperti Xaverius Prawiro, Andakara Prastawa, Abraham Damar, Widyantara Teja, hingga yang terakhir Agassi Goentara.
Point guard, Widyantaputra Teja salah satu pemain yang berhasil dikembangkan oleh Stapac Jakarta.Tentunya, mundurnya Stapac Jakarta membuat tim pengorbit atau pengembang bakat basket di Indonesia akan berkurang.
Semoga saja, Stapac Jakarta bisa kembali dalam waktu cepat ke IBL Indonesia agar bisa tetap mewarnai dan mengembangkan basket Tanah Air.