In-depth

Hasilkan Banyak Bintang, Intip Kiprah Mentereng Stapac Jakarta di Kancah Basket Indonesia

Rabu, 28 Agustus 2019 17:31 WIB
Penulis: Subhan Wirawan | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Arif Rahman/INDOSPORT
Para pemain Stapac Jakarta melakukan selebrasi sebagai  juara IBL 2018/19. Copyright: © Arif Rahman/INDOSPORT
Para pemain Stapac Jakarta melakukan selebrasi sebagai juara IBL 2018/19.

INDOSPORT.COM - Selain sering hasilkan banyak pemain bintang, intip kiprah mentereng lain klub Stapac Jakarta selama berkarier kancah basket Indonesia.

Sebelumnya, tim Stapac Jakarta yang merupakan klub basket terbesar Indonesia secara mengejutkan mengajukan surat pengunduran diri dari IBL pada Jumat (16/08/19) lalu,

Disebutkan jika alasan Stapac Jakarta mengundurkan diri dari Liga Basket Indonesia lantaran sebagian besar pemainnya telah direkrut oleh PP Perbasi untuk menjadi pemain Timnas Indonesia, sehingga juara IBL musim lalu ini merasa kesulitan mengarungi kompetisi tanpa kekuatan terbaiknya.

"Keputusan kami tak menyalahkan siapapun. Prinsip saya satu, saya ingin mendukung timnas agar sukses. Saya minta maaf pada sponsor, teman, dan IBL atas keputusan ini," kata bos Stapac Irawan Haryono dalam jumpa persnya. 

"Memang tadi saya diberikan beberapa solusi, tapi menurut saya tidak menyelesaikan semuanya. Saya juga tidak mau dengan memaksakan tetap bermain di IBL, maka pemain saya tak terpilih timnas karena kepentingan Stapac. Sementara saya juga tak mau merugikan timnas," tambah Irawan.

Usai mundurnya Stapac dari Liga Basket Indonesia, IBL musim 2020 nanti bakal ketambahan satu tim peserta yakni timnas basket putra.

"Agenda IBL musim depan kami pastikan mulai 10 Januari. Khusus di musim kali ini ada yang spesial, kami memasukkan timnas sebagai salah satu tim di IBL," ujar Direktur Utama IBL, Junas Miradiarsyah.

Timnas basket putra nantinya cuma ikut di musim reguler IBL. Andai pun lolos ke babak play off, mereka tidak akan ikut serta keran diwaktu yang bersamaan merek bakal melakoni babak Kualifikasi FIBA Asia.

Untuk kembali mengenang Stapac Jakarta selama mentas di IBL, berikut redaksi berita olahraga INDOSPORT coba merangkum dan mengulas kiprah klub yang telah berdiri sejak tahun 1986 silam ini.

Aspac merupakan salah satu klub basket yang paling berprestasi di dalam kancah liga basket Indonesia. Mulai berdiri sejak tahun 1986, dan berhasil melahirkan cukup banyak bintang basket bahkan tak sedikit menjadi andalan Timnas Indonesia.

© rama_12
Pemain senior Stapac Jakarta, Fandi Andika Ramadhani Copyright: rama_12Pemain senior Stapac Jakarta, Fandi Andika Ramadhani

Berdiri pertama kali dengan menggunakan nama Dell Aspac, klub peraih dua gelar NBLdan tiga gelar IBL telah tiga kali berganti nama sesuai dengan sponsor yang masuk.

Nama-nama yang pernah mereka gunakan antara lain M88 Aspac pada musim 2010-2016, W88 Aspac musim 2016-2017, serta Stapac mulai tahun 2017 hingga saat ini.

Sepanjang kariernya di pentas kompetisi basket tertinggi di Indonesia, tepatnya sejak 1987, Stapac selalu berhasil memelihara tradisi masuk putaran final four.

Beberapa gelar yang diraih Stapac pun terbilang cukup mentereng, selain gelar tertinggi kancah basket Indonesia yakni IBL dan NBL, Stapac juga berhasil mendapatkan gelar di kompetisi internasional.

Beberapa gelar yang direngkuh anak asuh Irawan Haryono tersebut antara lain Juara SEABA (Southeast Asia Basketball Association), Piala Merlion, Peringkat ke-3 ABC Championship, serta Piala Angsapura.

Tak cuma gelar, Stapac juga sukses melahirkan beberapa pemain bintang yang mampu menjadi tumpuan Timnas Indonesia di berbagai ajang.

Sebut saja nama-nama seperti Isman Thoyib (peraih perak SEA Games 2014), serta Denny Sumargo yang mampu menyumbang lima gelar untuk Stapac pernah jadi alumni klub ini. 

Meski telah resmi mundur dari IBL, namun Stapac Jakarta menyebut akan kembali ke kompetisi basket Indonesia, tetapi entah kapan hal tersebut akan terwujud.

Bahkan presiden Stapac Irawan Haryono atau yang kerap disapa Kim Hong pun sempat mengatakan jika timnya bisa tampil kembali paling lama sekitar lima tahun yang akan datang atau paling cepat tiga sampai empat tahun.

Tetapi untuk kepastiannya, sosok yang selalu menggunakan topi terbalik dan menjadi figur ikonik di bangku cadangan Stapac ini masih belum mengetahuinya.