Evaluasi Timnas Basket Indonesia di 2 Seri Awal IBL 2020

Senin, 20 Januari 2020 09:01 WIB
Editor: Abdurrahman Ranala
© Humas IBL
Andakara Prastawa (Indonesia Patriots) dan Kelly Purwanto (Hangtuah) Copyright: © Humas IBL
Andakara Prastawa (Indonesia Patriots) dan Kelly Purwanto (Hangtuah)

INDOSPORT.COM - Indonesia Patriots atau Timnas Basket Indonesia memimpin klasemen sementara IBL 2020. Berikut evaluasi Timnas Basket Indonesia di dua seri awal IBL 2020. 

Kompetisi Indonesian Basketball League (IBL) 2020 telah menyelesaikan dua seri pertandingan, Seri I Semarang dan Seri II Bandung. 

Dari dua seri yang sudah dilaksanakan, Indonesia Patriots menempati puncak klasemen dengan total 9 poin hasil dari 4 kemenangan dan 1 kali kekalahan. 

Namun dua seri awal IBL 2020 belum bisa dikatakan pencapaian besar bagi Timnas Basket Indonesia, karena perjalanan Indonesia Patriots masih panjang, dan tujuan utamanya adalah FIBA World Cup 2023. 

Apalagi, Indonesia Patriots penampilannya masih belum konsisten dari 5 pertandingan yang telah dijalani dan masih ada yang perlu diperbaiki. 

Berikut evaluasi Timnas Basket Indonesia atau Indonesia Patriots di dua seri awal IBL 2020. 

Kekurangan 

Dari 5 pertandingan yang ada, salah satu kekurangan yang cukup mencolok dari Indonesia Patriots adalah ketergantungan kepada pemain naturalisasi, Lester Prosper. 

Pemain bertinggi 209 cm itu memang menjadi tumpuan serangan Indonesia Patriots. Namun hal ini menjadi sebuah kekurangan karena jika Lester tak bermain, anak asuh Rajko Toroman cukup kesulitan bermain di bawah ring. 

Lester Prosper sendiri menjadi peraih poin terbanyak di 3 pertandingan awal Indonesia Patriots. Sedangkan pada laga kelima, giliran Brandon Jawato yang meraih poin terbanyak. 

Brandon Jawato sendiri statusnya adalah pemain keturunan Amerika-Indonesia. Ketergantungan ini tentu tak boleh dipelahara, meski naturalisasi memang salah satu program yang dicanangkan Perbasi. 

Satu lagi kekurangan dari Indonesia Patriots dalam 5 pertandingan IBL 2020 adalah angka turnovers yang tinggi. Mulai dari 20 TO saat melawan Pacific Caesar, 13 melawan Pelita Jaya, 21 melawan Amartha Hangtuah, 12 melawan Louvre, dan 20 melawan Prawira Bandung. 

Turnovers yang tinggi itu juga menjadi penyebab Indonesia Patriots harus bermain hingga babak overtime saat melawan Prawira Bandung di pertandingan terakhir Seri II. 

Kelebihan

Meski masih mempunyai kekurangan, setidaknya Indonesia Patriots kini sudah mulai kompak dan padu di lapangan. Meski belum semua pemain mendapat menit bermain yang merata, namun setidaknya sudah ada kontribusi dari masing-masing pemain. 

Pada pertandingan pertama, setidaknya ada 5 pemain yang meraih double digit poin. Kemudian saat melawan Amartha Hangtuah, 6 pemain mencetak 2 digit poin. 

Selain itu, catatan rebounds dari Indonesia Patriots juga terhitung tinggi dan selalu berada di atas 35 setiap pertandingan. 

Catatan rebounds yang tinggi ini tentunya sangat berguna bagi Indonesia Patriots, apalagi mengingat banyak tembakan tiga angka yang dilepaskan, namun tak sampat setengahnya yang berhasil masuk. 

Indonesia Patriots masih akan punya waktu dua seri lagi, yaitu Seri III Jakarta, 31 Januari - 2 Februari, lalu Seri IV Yogyakarta, 6-8 Februari untuk memperbaiki kekurangan yang ada. 

Setelah itu, Indonesia Patriots atau Timnas Basket Indonesia akan menghadapi Korea Selatan di Kualifikasi FIBA Asia Cup 2021 pada 20 Februari 2020 mendatang, kemudian akan menghadapi Filipina pada 23 Februari 2020.