Ini 4 Sosok ODHA yang Akan Lari di Jakarta Marathon 2018

Sabtu, 22 September 2018 23:27 WIB
Editor: Arum Kusuma Dewi
© Martin Gibsian/Indosport.com
Tri Eklas Tesa Sampurno, penderita HIV yang Lari 42 Kilometer di Jakarta Marathon 2018. Copyright: © Martin Gibsian/Indosport.com
Tri Eklas Tesa Sampurno, penderita HIV yang Lari 42 Kilometer di Jakarta Marathon 2018.
Tri Eklas Tesa Sampurno

Pria yang akrab disapa Tesa ini akan berlari full marathon 42 kilometer di Jakarta Marathon 2018 Oktober mendatang.

Ia merupakan relawan di Rumah Cemara, sebuah komunitas peduli HIV, pengguna napza dan kaum marjinal lainnya.

Tesa merupakan seorang penggemar olahraga, khususnya futsal dan sepak bola. Baginya, olahraga bukan hanya sebagai hobi, melainkan aktivitas yang turut membantunya tetap sehat sebagai seorang ODHA.

Pada tahun 2011, Tesa terpilih untuk mewakili kontingen Indonesia dalam Kejuaraan Homeless World Cup di Perancis dan berhasil meraih peringkat 6 dari 48 negara.

“Persepsi masyarakat tentang HIV itu penderitanya diam di kasur, tinggal kulit, tulang, tapi faktanya tidak selalu begitu. Inilah contoh orang dengan HIV bisa beraktivitas normal,” papar Tesa.

“Saya penderita tapi ikut marathon 42 kilometer, dari situ orang akan cari tahu apa itu HIV, jadi isu tentang stigma HIV akan terkikis sedikit demi sedikit,” tambahnya lagi.

Dalam keikutsertaannya sebagai pelari di Jakarta Marathon 2018, Tesa mengusung misi sosial untuk mengumpulkan donasi bagi kontingen tim sepak bola Indonesia yang akan berlaga di Kejuaraan Homeless World Cup 2018 di Meksiko.

Sepi Maulana Ardiansyah

Pria yang akrab disapa Davi ini juga seorang penggemar olahraga, guna menjaga tubuhnya tetap fit meski menyandang status sebagai ODHA.

Davi mengisi waktu luangnya dengan bermain badminton, umumnya tiga kali dalam seminggu. Olahraga ini turut menjadi modal baginya untuk mampu berlari sepanjang 21 kilometer di ajang Jakarta Marathon 2018 Oktober mendatang.

“Dulu saat ditawari saya memang agak ragu. Sanggup enggak ya 21 kilometer, untuk pertama kali. Tapi ada hal lain yang menggugah saya, ada misi yang kita bawa, jadi saya iyakan,” ucap mahasiswa Fakultas Sosiologi Universitas Terbuka Indonesia ini.

Sembari marathon, Davi juga akan mengumpulkan donasi yang akan diperuntukkan bagi kelangsungan organisasi Lentera Anak Pelangi, organisasi yang mendukung anak-anak penderita HIV agar tetap hidup sehat dan terampil.