INDOSPORT.COM - Conor McGregor pernah membuat kerusuhan pada bulan April lalu saat menyerang bus berisi sejumlah rekan petarung UFC. Beberapa bulan berlalu, kini insiden tersebut dianggap hanya sebuah settingan belaka.
Hal itu disampaikan pihak pengacara Michael Chiesa yang berstatus penggugat dalam kasus tersebut. Chiesa sendiri dikabarkan kecewa berat karena menjadi salah satu pihak yang dirugikan akibat ulah McGregor saat itu.
“Menjelang laga melawan (Khabib) Nurmagomedov yang mana setelahnya dikenal sebagai UFC 229, McGregor dengan sengaja melakukan aksi kriminal pada 5 April 2018. Ia lalu memanfaatkannya untuk sejumlah kepentingan publisitas,” ujar pihak Chiesa, seperti dikutip dari MMA News.
“Dia tidak memedulikan sejumlah luka fisik akibat ulahnya tersebut, termasuk melakukan hal-hal yang merugikan penggugat (Chiesa),” katanya lagi.
Selain itu, McGregor juga dianggap mengambil keuntungan dari insiden tersebut untuk mempopulerkan dan menaikkan penjualan produk whiskey miliknya.
Chiesa yang saat itu turut menjadi korban merasa kecewa luar biasa lantaran gara-gara McGregor ia kehilangan kesempatan untuk bertarung dengan sejumlah rival yang didambakannya selama ini, termasuk Anthony Pettis dan Khabib.
“Penggugat tidak dapat bertarung melawan Anthony Pettis. Hal tersebut membuatnya merasa kecewa dan depresi. Imbasnya, penggugat mengalami masalah finansial dan kesulitan bertahan di UFC.”
Sementara itu, pihak McGregor telah memberikan tanggapan. Tidak bicara banyak, mereka hanya mempermasalahkan mengapa pernyataan Chiesa terlontar ketika insiden tersebut sudah lama berlalu dan seharusnya sudah tidak perlu dibahas lagi.
Ikuti Terus Berita Sepak Bola dan Berita Olahraga Lainnya Hanya di INDOSPORT.COM