Momen Khabib Nurmagomedov Jadi Imam Salat Demi Kurangi Stres Jelang UFC 254

Sabtu, 24 Oktober 2020 13:44 WIB
Penulis: Nadia Riska Nurlutfianti | Editor:
© Mike Roach/Zuffa LLC via Getty Images
Petarung UFC Khabib Nurmagomedov (MMA). Copyright: © Mike Roach/Zuffa LLC via Getty Images
Petarung UFC Khabib Nurmagomedov (MMA).

INDOSPORT.COM – Petarung muslim asal Rusia, Khabib Nurmagomedov menjadi imam salat untuk seluruh timnya demi mengurangi setres jelang duel lawan Justin Gaethje di UFC 254.

Khabib akan berhadapan dengan Justin Gaethje untuk mempertahankan sabuk gelar juara kelas ringan miliknya di UFC 254, Minggu (25/10/20) mulai pukul 01:00 dini hari WIB.

Berhadapan dengan Gaethje setelah 13 bulan tak bertarung di UFC, serta duel pertamanya selepas kepergian mendiang ayah tercinta Abdulmanap Nurmagomedov, tentu memberikan tekanan tersendiri bagi Khabib.

Tekanan tersebut bertambah setelah sahabat sekaligus saudaranya, Islam Makhachev, Abubakar serta Umar Nurmagomedov yang semula akan bertanding di hari yang sama harus mundur dari pertarungan, karena lawan Abubakar dan Makhachev positif corona, sementara Umar kondisinya sedang sakit.

Selaku seorang muslim, ia tentunya tak melupakan kewajibannya untuk beribadah, serta berserah diri untuk melepas setresnya jelang pertarungan. Hal ini juga dinampakkan oleh The Eagle melalui kanal Youtube pribadinya bertajuk ‘UAE Training Camp: Episode 5’

Dalam video tersebut nampak Khabib mengenakan gamis biru menjadi imam salat bagi anggota timnya yang menjadi makmum saat salat dzuhur, setelah menjalani sesi latihan di NAS Sports Compelx, Abu Dhabi.

Khabib Nurmagomedov sendiri memang seorang petarung muslim yang amat taat. Ia selalu mengucapkan Bismillah dan Alhamdulillah baik saat bertarung maupun di luar octagon.

Ia juga secara rutin membagikan unggahan siraman rohani berupa potongan ayat suci Al Quran serta hadits di media sosial seperti Instagram pribadinya.

Khabib Nurmagomedov mengaku bahwa absennya sahabat sekaligus keluarganya memberikan tekanan tersendiri, karena ia merasa bertanggung jawab atas anggota timnya serta merasa kecewa sekaligus sedih.

Namun The Eagle tetap berusaha akan tampil maksimal karena ia sadar, bahwa untuk menjadi seorang juara terkadang harus melalui semua ujian termasuk tekanan, serta perasaan kecewa dan sedih.