In-depth

Kisah Pedih di Balik Pensiunnya Khabib, Lukai Sang Ayah Demi Ibunya Sendiri

Minggu, 25 Oktober 2020 16:26 WIB
Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Josh Hedges/Zuffa LLC via Getty Images
Sarung tangan Khabib Nurmagomedov yang ia tinggalkan di atas oktagon usai memutuskan pensiun Copyright: © Josh Hedges/Zuffa LLC via Getty Images
Sarung tangan Khabib Nurmagomedov yang ia tinggalkan di atas oktagon usai memutuskan pensiun
Lukai Rencana Sang Ayah untuk Janjinya kepada Ibu

Sesaat setelah diputuskan menang lewat Submission dari Justin Gaethje, Khabib Nurmagomedov langsung bersujud di atas oktagon sambil menangis. Ini adalah pertarungan pertamanya tanpa didampingi sang ayah, Abdulmanap Nurmagomedov yang meninggal dunia karena covid-19.

Dan yang menjadi sebuah kejutan adalah pengumuman yang dilontarkan Khabib setelahnya. Rival Conor McGregor ini mengatakan bahwa pertarungan melawan Justin Gaethje adalah yang terakhir dalam kariernya sebagai atlet MMA di UFC.

“Hari ini saya ingin mengatakan ini adalah pertarungan terakhir saya. Tak mungkin saya ke sini tanpa ayah saya," kata Khabib Nurmagomedov seusai laga seperti dilansir dari Talksport.

© ufc.com
Pelatih Abdulmanap Nurmagomedov (ayah-kiri) dan petarung MMA Khabib Nurmagomedov (anak-kanan). Copyright: ufc.comPelatih Abdulmanap Nurmagomedov (ayah-kiri) dan petarung MMA Khabib Nurmagomedov (anak-kanan).

Apa yang Khabib lakukan adalah bentuk janji kepada satu-satunya orang tua yang ia miliki saat ini, yakni ibunya. Dirinya berjanji bahwa pertarungan melawan Gaethje adalah laga terakhirnya.

"Saat UFC mendatangi saya soal (pertarungan dengan) Justin, saya bicara dengan ibu saya selama tiga hari. Dia tidak ingin saya bertarung tanpa ayah saya. Lalu saya berkata kepadanya ini pertarungan terakhir saya dan saya memegang janji saya kepadanya," lanjutnya.

Secara tidak langsung, pernyataan Khabib untuk memutuskan pensiun sebagai petarung UFC juga melukai janjinya kepada sang mendiang Abdulmanap Nurmagomedov.

Pasalnya, Abdulmanap sendiri memiliki rencana untuk menjadikan anaknya, Khabib Nurmagomedov, sebagai seorang petarung yang tak terkalahkan lewat rekor kemenangan 30-0.

Hal ini diutarakan langsung oleh Javier Mendez, pelatih baru Khabib beberapa hari setelah Abdulmanap meninggal dunia. 

Mendez menyebut setelah dipastikan menghadapi Justin Gaethje untuk mempertahankan gelar juara dunia kelas ringan di UFC 254 pada 24 Oktober sebagai pertarungan ke-29, Khabib mengincar Georges St-Pierre untuk menjadi lawan di pertarungan ke-30 sekaligus pertarungan terakhirnya.

© Valery Sharifulin\TASS via Getty Images
Pelatih Abdulmanap Nurmagomedov (ayah-kiri) dan petarung MMA Khabib Nurmagomedov (anak-kanan). Copyright: Valery Sharifulin\TASS via Getty ImagesPelatih Abdulmanap Nurmagomedov (ayah-kiri) dan petarung MMA Khabib Nurmagomedov (anak-kanan).

“Ya, itu (duel melawan Georges St-Pierre) adalah sebuah kemungkinan besar,” ungkap Mendez dilansir dari MMA Junkie.

“Dia bisa saja mewujudkan duel itu karena setiap kali saya berjumpa dengan dia dan ayahnya, mereka selalu membicarakan hal yang sama: dua pertarungan lagi, rekor 30-0-0,” lanjut Javier Mendez.

“Mereka menginginkan pertarungan yang akan menjadi warisan, lalu mengakhiri segalanya dan beralih membantu orang lain yang sedang memulai karier sebagai petarung.”

“Ada banyak petarung hebat. Sepupunya pun petarung yang tangguh, sebut saja Umar dan Usman Nurmagomedov. Mereka kerabatnya, dan mereka akan jadi petarung luar biasa. Islam Makhacev juga," tutupnya.

Namun janji kepalang janji, terlebih kepada ibunya sendiri yang telah melahirkannya. Khabib Nurmagomedov kini telah resmi pensiun dengan rekor yang dirasa sulit disamai oleh petarung lain, 29-0-0.