Misi Mulia Jeka Saragih jika Tembus UFC: Desanya yang Tertinggal Dilirik Presiden Jokowi

Kamis, 2 Februari 2023 11:53 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Isman Fadil
© Vivanews
Petarung Indonesia,  Jeka Saragih, kian dekati mimpinya menembus UFC. Namun hal ini tak akan melupakan misi utamanya membuat desanya dilirik Presiden Jokowi. Copyright: © Vivanews
Petarung Indonesia, Jeka Saragih, kian dekati mimpinya menembus UFC. Namun hal ini tak akan melupakan misi utamanya membuat desanya dilirik Presiden Jokowi.

INDOSPORT.COM – Petarung kebangaan Indonesia, Jeka Saragih, semakin dekat dengan mimpinya menembus UFC. Namun hal ini tak akan melupakan misi utamanya membantu kampung halamannya bangkit dari kemiskinan.

Ajang Mixed Martial Arts (MMA) akhir pekan ini akan menyuguhkan serangkaian duel bertajuk UFC Vegas 68 atau UFC Night 218, Minggu (05/02/23).

Pada ajang yang digelar di UFC Apex, Las Vegas, Metropolitan Area, Amerika Serikat, petarung Indonesia akan melakoni laga pamungkas Road to UFC menghadapi Anshul Jubli.

Anshul Jubli merupakan seniman bela diri asal India di kelas ringan (lightweight) acara Prelims Card atau sebelum Main Card.

Jeka Saragih atau yang memiliki julukan ‘Si Tendangan Maut’ mengantongi rekor kemenangan 13-2-0, sedangkan lawannya belum pernah kalah dalam enam pertarungannya (6-0-0).

Kemenangan di pertarungan ini akan menentukan langkah Jeka Saragih mendapat kontrak ekslusif  berlaga di arena UFC sekaligus mewujudkan mimpi yang sudah dia bayangkan sejak lama.

Mimpi tersebut tak lain dan tak bukan adalah membuatnya namanya terkenal di dunia sehingga dia mengangkat desanya dari kemiskinan.

Jeka Saragih lahir di desa Bah Pasunsang, sebuah desa di daerah pegunungan Raya, Kecamatan Pematangraya, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara.

Desa ini bisa dibilang terletak 1,3 km dari ibukota Indonesia, Jakarta. Desanya ini sangat miskin dan kerap terlupakan dari perhatian pemerintah provinsi Sumatera Utara.

“Hal yang paling saya sukai dari menjadi petarung MMA adalah saya bisa membuat desa saya dikenal oleh orang-orang yang tinggal di luar desa saya dan mudah-mudahan saya bisa membuat desa saya dikenal secara internasional,” kata Saragih dilansir dari South China Morning Post.