Sebanyak 445 Atlet PON Papua Tetap Jalani TC Sentralisasi

Sabtu, 30 Mei 2020 17:32 WIB
Penulis: Sudjarwo | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Sudjarwo/INDOSPORT
Sekretaris Umum KONI Papua, Kenius Kogoya. Copyright: © Sudjarwo/INDOSPORT
Sekretaris Umum KONI Papua, Kenius Kogoya.

INDOSPORT.COM - Sebanyak 445 atlet yang akan memperkuat Provinsi Papua pada perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2021 mendatang tetap akan menjalani pemusatan latihan (TC) sentralisasi di masa pandemi Covid-19.

Atlet-atlet tersebut berlabel atlet utama atau prioritas mendapatkan medali dari tiap 37 cabang olahraga di antara 1.028 atlet yang terdaftar dalam kontingen Papua.

Sekretaris Umum KONI Papua, Kenius Kogoya mengatakan, atlet-atlet tersebut ditentukan berdasarkan jejak rekam prestasi yang diraih dalam dua tahun terakhir, termasuk prestasi di PON XIX Jawa Barat. 

"Kita sudah meminta masukan dari setiap cabor yang sedang TC, sehingga pelatih lebih mengetahui atlet mana yang dikategorikan atlet utama, sehingga data itu sudah ditampung dan hasilnya sudah kita dapatkan," ujar Kenius kepada wartawan olahraga di Jayapura, Sabtu (30/5/20).

Jelasnya, dari 445 atlet unggulan yang ada di Papua dan luar Papua, terdiri dari 52 atlet cabang olahraga Akurasi, 52 atlet Beladiri, 83 atlet terukur dan 259 atlet permainan.

"Dari 37 cabor, untuk atlet utama di Jayapura kategori akurasi 3 atlet, Beladiri 39 atlet, terukur 55 atlet, permainan 209 atlet. Untuk di luar Papua, Akurasi 48 atlet, Beladiri 13 atlet, Terukur 28 atlet dan Permainan 50 atlet. Jadi total semua 445 atlet yang menjalani TC sentralisasi," terangnya.

Sedangkan sisanya, atau atlet yang dikategorikan sebagai atlet madya juga akan tetap berlatih, tapi secara mandiri, atau TC desentralisasi.

"Selebihnya itu kita kembalikan untuk latihan dari rumah, atau kita namakan desentralisasi. Artinya mereka tetap latihan tapi tidak pemusatan. Walaupun latihannya dari rumah tapi hak mereka tetap kita bayarkan penuh. Mereka mendapatkan hak yang sama dengan atlet yang mengikuti TC sentralisasi, karena mereka terdaftar sebagai atlet PON," ungkapnya.

Rencananya, KONI Papua dan Puslatprov Papua bakal menerapkan TC sentralisasi dan desentralisasi mulai awal Juni 2020, dan pada Februari hingga Maret 2021 semua atlet telah masuk pada persiapan akhir. 

1