Tepis Isu Tak Manusiawi Perlakukan Atlet, Panitia Olimpiade 2020 Buka Mulut

Sabtu, 31 Juli 2021 17:35 WIB
Penulis: Ilham Oktafian | Editor: Indra Citra Sena
© Grafis:Frmn/Indosport.com
Logo Olimpiade Tokyo 2020. Copyright: © Grafis:Frmn/Indosport.com
Logo Olimpiade Tokyo 2020.

INDOSPORT.COM - Panitia Olimpiade Tokyo 2020 akhirnya buka suara soal tudingan miring bahwa atlet yang terpapar virus corona diperlakukan tidak manusiawi.

Kasus tersebut bermula saat atlet skateboarder Belanda, Candy Jacobs, yang mengunggah pengalaman pahitnya selama menjalani karantina.

Jacobs di akun Instagram pribadinya curhat diperlakukan tak manusiawi lantaran merasa ditempatkan di ruangan dengan sirkulasi udara yang minim.

Juru bicara Olimpiade Tokyo 2020, Masa Takaya, menepis tudingan yang dilontarkan Jacobs. Pihak penyelenggara, kata Takaya sudah membuat regulasi yang lebih fleksibel dan memperbolehkan atlet keluar ruangan.

"Situasinya telah membaik dan kami mencoba menerapkan pendekatan yang lebih fleksibel untuk mengakomodasi kasus-kasus positif ini," kata Takaya melansir dari Yahoo Sport.

"Kami ingin menyampaikan simpati tulus kami kepada mereka. Itu pasti perasaan yang menyayat hati (untuk hasil positif di Olimpiade)," cetusnya.

Kasus yang dialami Jocobs memang berbuntut panjang. Pasalnya, usai curhatannya muncul ke permukaan, pihak Panitia Olimpiade Tokyo 2020 mengalami panen kritik.

Sekumpulan Atlet Independen Jerman misalnya, Mereka merasa bahwa apa yang dilakukan Panitia Olimpiade Tokyo 2020 tidak adil.

Anggota Komite Olimpiade Internasional (IOC) menempati hotel yang mewah sementara atlet yang positif covid-19 ditempatkan ruangan bak penjara. Pihak Atlet Independen Jerman pun mendesak IOC untuk segera mengambil tindakan.

"Tampak aneh bahwa atlet yang dites positif harus menghabiskan karantina mereka dalam kondisi seperti penjara, sementara anggota IOC tinggal di hotel mewah nan mahal dan diberikan tunjangan harian selanggit," kata Maximilian Klein, perwakilan Atlet Independen Jerman.