In-depth

Vietnam Jadi Tuan Rumah F1, Kenapa Indonesia Bisa Kalah?

Kamis, 21 November 2019 21:30 WIB
Penulis: Tiyo Bayu Nugroho | Editor: Lanjar Wiratri
© Charles Coates/Getty Images
Vietnam telah resmi jadi tuan rumah Formula 1 (F1) dan kenapa Indonesia bisa kalah dalam menggelar event kelas dunia? Copyright: © Charles Coates/Getty Images
Vietnam telah resmi jadi tuan rumah Formula 1 (F1) dan kenapa Indonesia bisa kalah dalam menggelar event kelas dunia?

INDOSPORT.COM - Vietnam telah resmi jadi tuan rumah Formula 1 (F1) dan kenapa Indonesia bisa kalah dalam menggelar event kelas dunia?

Vietnam resmi ditunjuk menjadi tuan rumah untuk salah satu seri balapan F1 2020. Nantinya balapan tersebut dihelat di Sirkuit Jalanan Hanoi.

Keputusan tersebut dilontarkan pada November 2018 silam oleh Komite Rakyat Hanoi. Tentu saja perjuangan untuk menjadi tuan rumah tak mudah.

"Kota Hanoi telah berhasil atas hak resmi tuan rumah Kejuaraan FIA F1 World Championship pada April 2020," tulis surat Komite Rakyat Hanoi, seperti dilansir Sport 24.

Bahkan CEO F1 Chase Carey menjelaskan kalau pihaknya sangat senang Vietnam bisa menggelar ajang balap ini. Sebab Hanoi salah satu kota paling menarik di dunia.

"Ini adalah formula sempurna untuk balapan GP dan saya berharap ini menjadi sorotan nyata dari kalendar F1," ujar Chase dikutip Crash.

Meski begitu, Vietnam harus menggelontorkan biaya yang cukup besar. Akan tetapi dana tersebut datang dari dukungan pihak swasta, bukan pemerintah.

Vietnam bakal menjadi salah satu negara kawasan Asia Tenggara (ASEAN) yang menggelar F1 usai Singapura (sejak 2008) dan Malaysia. Namun Malaysia menarik diri pada 2017 karena menurunnya jumlah penonton.

Hal tersebut memperlihatkan kalau Indonesia sedikit tertinggal dalam menjadi tuan rumah kala menghelat pagelaran balap mobil atau motor internasional.

Indonesia sendiri juga sempat menyatakan ketertarikannya untuk bisa menggelar ajang balap mobil bergengsi di dunia ini.

Wacana tersebut disampaikan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Dirinya cukup yakin sirkuit di Indonesia cukup layak untuk balapan F1.

Sirkuit Mandalika yang terletak di Nusa Tenggara Barat (NTB) digadang-gadang bisa menjadi tempat balapan bertaraf internasional.

Sirkuit yang dibangun semenjak September 2019 ini diprediksi tidak hanya mampu menjadi tempat balapan F1 melainkan juga ajang MotoGP nantinya.

Sirkuit Mandalika juga bakal dibuat 11 hotel dengan kapasitas 1,900 kamar untuk pengunjung, COEX (Convention-Exhbition) Building, rumah sakit, dan pusat perbelanjaan.

Akan tetapi saat ini pemerintah Indonesia tengah fokus untuk melakukan pembangunan di berbagai daerah. Namun untuk melirik olahraga masih minim.

Terbaru pemerintah juga membagi fokus akan pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur. Wacananya sendiri bakal membangun pula sarana olahraga.

Namun di sisi lain, pemerintah Indonesia tengah mengajukan bidding untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2032 mendatang. Artinya ada sedikit harapan ke depannya untuk bisa menghelat F1.

Sebenarnya beragam faktor positif bisa mempengaruhi dihelatnya pagelaran F1. Mulai dari bisnis properti, jasa, hingga menjual aneka kuliner khas nusantara.

Hal tersebut juga bisa mengulang banyak wisatawan mancanegara untuk datang (karena bawa dolar) jika Indonesia berhasil jadi tuan rumah pagelaran F1.

Indonesia bisa dipandang sebagai negara yang hebat di mata dunia lantaran berbagai pagelaran bisa dihelat. Citra tersebut begitu mahal ketika diraih.

Kendati demikian, berbagai pihak mesti duduk bersama (swasta, pemerintah, dan pelaku F1) untuk membahas keinginan Indonesia menjadi tuan rumah ajang balap super cepat mobil ini.