Formula 1

Kisah Pedih Toto Wolff: Malu Diusir dari Kelas karena Nunggak SPP

Rabu, 13 Mei 2020 23:45 WIB
Editor: Nugrahenny Putri Untari
© getty images
Bos Mercedes, Toto Wolff, pernah alami masa-masa kelam saat masih kecil. Copyright: © getty images
Bos Mercedes, Toto Wolff, pernah alami masa-masa kelam saat masih kecil.

INDOSPORT.COM - Bos tim Mercedes F1, Toto Wolff, punya kehidupan masa lampau yang cukup memprihatinkan sebelum sukses seperti sekarang.

Wolff pernah mencicipi pahitnya kehidupan ketika masih anak-anak, masa-masa yang seharusnya menjadi kenangan indah dalam hidupnya. Namun saat berusia delapan tahun, ia ditinggal sang ayah tercinta yang wafat karena penyakit kanker.

Kemudian, ia dibesarkan oleh ibunya yang bekerja sebagai dokter di Vienna. Akan tetapi, profesi dokter sang ibu nyatanya tidak menjamin kelangsungan finansial keluarga Wolff.

Bahkan, saat berusia 12 tahun,Wolff dan adik perempuannya (9 tahun) sempat diusir keluar kelas lantaran menunggak uang SPP sekolah.

“Saya dan saudara saya pernah diusir karena belum membayar SPP,” ujar Toto Wolff, dilansir laman EssentiallySports.

“Saya mengemasi barang-barang saya dan memasukkannya ke tas. Rasanya sangat malu ketika berkemas, karena semua tahu saya belum melunasi biaya sekolah,” kenangnya.

Sang ibu pun mati-matian banting tulang untuk terus menyekolahkan anak-anaknya, dan rasa tidak mudah menyerah itu pun menurun ke diri Wolff. Ia lalu bekerja sebagai penjual lilin saat menginjak usia remaja.

Menekuni dunia bisnis pada umumnya, jelas selalu diwarnai pasang dan surut, demikian pula dengan bisnis Wolff. Ia pernah berusaha menjual lilin saat aksi protes di Austria pada era 1990-an, namun hasilnya sangat mengecewakan.

“Aksi protesnya dimulai pukul enam dan sampai pukul tiga kami hanya bisa menjual ratusan lilin,” ungkap Wolff.

Roda kehidupan memang terus berputar dan pelan-pelan Toto Wolff mulai menemukan titik terang dalam hidupnya. Kini, ia sukses menekuni karier di Formula 1 sebagai bos tim Mercedes.

Bersama Mercedes, pria yang kini berusia 48 tahun tersebut telah memenangkan enam gelar juara dunia berturut-turut.