In-depth

Anomali Joan Mir dan Peluang Catat Sejarah Baru di MotoGP

Minggu, 1 November 2020 19:48 WIB
Editor: Arum Kusuma Dewi
© Jose Breton/Pics Action/NurPhoto via Getty Images
Pembalap MotoGP Suzuki Ecstar, Joan Mir. Copyright: © Jose Breton/Pics Action/NurPhoto via Getty Images
Pembalap MotoGP Suzuki Ecstar, Joan Mir.

INDOSPORT.COM – Menyisakan tiga balapan lagi, MotoGP 2020 bisa mencatatkan sejarah baru jika Joan Mir, pemuncak klasemen saat ini, keluar sebagai juara dunia.

MotoGP musim ini memang sebuah anomali. Dimulai dari kacaunya jadwal balapan gara-gara pandemi virus corona, kemudian juara bertahan Marc Marquez yang cedera parah hingga harus absen panjang.

Situasi ini pun memunculkan keseruan baru, seperti pemenang balapan yang makin sulit diprediksi. Saat ini tercatat ada delapan pembalap berbeda yang finish tercepat.

Fabio Quartararo, Brad Binder, Miguel Oliviera, dan Franco Morbidelli memenangkan balapan MotoGP pertama mereka. Pun dengan KTM yang juga menggondol kemenangan pertama sebagai konstruktor.

Hal unik lainnya adalah keberadaan pembalap Spanyol, Joan Mir, yang nangkring di pucuk klasemen sementara MotoGP 2020. Pasalnya, hingga kini ia belum memenangkan satu balapan pun musim ini. Bahkan ia juga tak mencatatkan pole position atau putaran tercepat di balapan mana pun.

Konsistensi Jadi Kunci

Rahasia dominasi Joan Mir tak lain adalah konsistensinya. Pembalap berusia 23 tahun itu sudah naik podium enam kali sepanjang 2020.

Capaian terbaik pembalap Suzuki Ecstar itu adalah ketika menjadi runner up di GP Austria, GP San Marino, dan GP Catalan. Saat ini ia mengoleksi 137 poin, selisih 14 poin dari Quartararo yang membuntuti di posisi kedua.

Hal ini juga diakui oleh rekan setimnya, Alex Rins yang kini menghuni peringkat enam klasemen sementara. Rins mengakui jika Suzuki sedang dalam performa menanjak. Namun ia sendiri tak mau terlalu ngoyo untuk bersaing memperebutkan gelar juara dengan Mir.

“Saya tak terlampau jauh dari Joan. Tapi ini akan sulit dan saya sadar ini bukan situasi yang bagus untuk tim karena mereka punya dua pembalap yang bersaing untuk juara,” tutur Rins, dikutip dari GPOne.

“Saya punya kesempatan untuk merebut gelar juara, meski Mir sangat cepat dan dia sangat konsisten. Musim ini para pembalap mengalami naik dan turun, kecuali kami yang membuat konsistensi sebagai kekuatan kami.”

Meski berpeluang besar juara dunia musim ini, Joan Mir mengaku tidak peduli soal hal itu dan malah merasa frustrasi karena belum mendapatkan satu kemenangan pun.