Formula 1

Pernah jadi Korban Rasisme dan Bully di Sekolah, Curhat Miris Bintang F1 Lewis Hamilton

Rabu, 25 Januari 2023 14:35 WIB
Penulis: Miranti | Editor: Prio Hari Kristanto
© REUTERS/Jerome Miron
Pembalap Formula 1 (F1) dari tim Mercedes, Lewis Hamilton, buka-bukaan mengumbar kisah pilu saat jadi korban rasisme dan perundungan di bangku sekolah. Copyright: © REUTERS/Jerome Miron
Pembalap Formula 1 (F1) dari tim Mercedes, Lewis Hamilton, buka-bukaan mengumbar kisah pilu saat jadi korban rasisme dan perundungan di bangku sekolah.

INDOSPORT.COM – Pembalap Formula 1 (F1) dari tim Mercedes, Lewis Hamilton, buka-bukaan mengumbar kisah pilu saat jadi korban rasisme dan perundungan di bangku sekolah.

Bagi Lewis Hamilton, apa yang disebutnya sebagai ‘pengalaman traumatis dalam hidupnya’ ini mungkin tidak ada sangkut-pautnya dengan karier di dunia F1.

Namun pengalaman traumatis itu bisa jadi salah satu motivasi terbesar pembalap asal Inggris itu bisa sukses membuktikan diri sebagai bintang F1 dengan tujuh kali menjadi juara dunia.

“Bagi saya, masa sekolah mungkin adalah bagian dari yang paling traumatis dan sulit dalam hidup saya. Saya sudah diintimidasi pada usia enam tahun,” ucap Lewis Hamilton dalam podcast On Purpose dilansir dari Sport Illustrated.

Lewis Hamilton diketahui memang telah tumbuh dan besar di Inggris sebagai anak keturunan imigran dari Kepulauan Karibia.

Dengan ciri khasnya yang berkulit hitam di Inggris, Lewis Hamilton mengaku sering jadi sasaran empuk dari para perundung berkulit putih di sekolahnya.

Lewis Hamilton mengaku bahwa perundungan yang diterimanya itu terjadi selama bertahun-tahun. Rasanya sangat pahit karena kerap kali dikucilkan dalam lingkungan pertemanan.

“Di sekolah itu, saya adalah salah satu dari tiga anak berkulit hitam. Saya lebih besar, lebih kuat. Namun anak-anak merundung saya, melemparkan saya kemana-mana," ungkap pembalap F1  yang setia dengan Mercedes itu.

“Memukul saya terus-menerus, dan kerap kali melempar saya dengan berbagai benda, seperi pisang. Bahkan memanggil saya ‘negro’ dengan begitu santai."

“Orang-orang juga memanggil saya ‘setengah kasta’ dan tidak tahu di mana kamu cocok, itu untukku sangat sulit (dilalui),” sambung Lewis Hamilton dalam podcast.