In-depth

Ye Zhaoying, Rival Susy Susanti yang Hilang dari Sejarah Olahraga China

Jumat, 12 Juni 2020 05:00 WIB
Penulis: Bayu Wira Handyan | Editor: Prio Hari Kristanto
© Tony Marshall/EMPICS via Getty Images
Legenda bulutangkis tunggal putri China Ye Zhaoying. Copyright: © Tony Marshall/EMPICS via Getty Images
Legenda bulutangkis tunggal putri China Ye Zhaoying.

INDOSPORT.COM – Ye Zhaoying, rival terberat Susy Susanti dan juga merupakan salah satu pebulu tangkis tersukses dari China dikabarkan telah dihapus dari sejarah olahraga China akibat pandangan politiknya.

Zhaoying adalah salah satu produk bulutangkis paling sukses dari negeri Tirai Bambu. Dirinya juga termasuk pebulutangkis yang bertarung di era keemasan pebulutangkis tunggal putri yang terjadi di tahun 90-an.

Dilansir dari South China Morning Post, alasan Zhaoying bakal dihapus dari sejarah olahraga China adalah karena dirinya beserta sang suami yang juga merupakan legenda hidup sepakbola China ini seringkali melemparkan kritik keras terkait kebijakan politik yang diambil oleh pemerintah China.

Kebanyakan kritik yang dilemparkan oleh Zhaoying diunggahnya melalui Weibo, sosial media bikinan China. Kritik tersebut membuat namanya saat ini hilang dari sejarah olahraga China, meskipun dirinya telah mengantarkan berbagai macam prestasi untuk tanah kelahirannya itu.

Puncak dari segala kritik yang dilontarkan oleh Zhaoying dan suaminya, Hao Haidong adalah ketika mereka mengunggaj video yang menyatakan bakal menggulingkan pemerintahan Partai Komunis China (PKC) dalam perayaan 31 tahun tragedi Tiananmen Square.

Setelah itu, kedua akun Weibo milik Zhaoying dan Hao dilaporkan hilang karena telah dihapus oleh pemerintah China. Tak hanya itu, profil mereka di dua laman besar olahraga China, Sina Sports dan Tencent Sport juga dilaporkan telah lenyap.

Rival Susy Susanti ini memang tak pernah jauh dari kontroversi. Meskipun diakui sebagai salah satu pebulutangkis tunggal putri terbaik di China atau bahkan di dunia, Zhaoying bukan sosok yang tunduk pada apa kata pemerintah dan memilih untuk melancarkan kritik meskipun hal tersebut membuat dirinya harus dihapus dalam sejarah olahraga China.

1