In-depth

Ketika Indonesia Open Dijajah Pihak Asing dan Kita Hanya Bisa Menonton

Jumat, 17 Juli 2020 17:01 WIB
Editor: Coro Mountana
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Greysia Polii/Apriyani Rahayu saat kalah dari pasangan Jepang di Indonesian Open 2018. Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Greysia Polii/Apriyani Rahayu saat kalah dari pasangan Jepang di Indonesian Open 2018.

INDOSPORT.COM – Indonesia Open adalah turnamen bulutangkis bergengsi yang diselenggarakan di tanah air, tapi bagaimana jadinya jika ajang itu dijajah pihak asing dan kita hanya bisa menonton?

Sepanjang penyelenggaraannya sejak 1982, ajang Indonesia Open kerap menjadi saksi kehebatan pebulutangkis tanah air. Mulai dari Liem Swie King, Ivana Lie, Susy Susanti, Taufik Hidayat, Liliyana Natsir, hingga Kevin Sanjaya, semuanya pernah menang di ajang Indonesia Open.

Turnamen Indonesia Open yang sangat bergengsi pun memiliki tradisi di mana setiap edisinya selalu bakal ada satu wakil tanah air yang jadi juara. Namun tradisi itu mulai luntur sejak 2007 ketika pertama kalinya tak ada wakil Indonesia yang juara Indonesia Open.

Fenomena itu tak ubahnya seperti melihat Indonesia Open dijajah pihak asing dan kita hanya bisa menonton saja, Menariknya, momen memalukan itu cukup sering terjadi dan menjadi bukti kalau kita hanya bisa menonton Indonesia Open dijajah orang asing