3 Pebulutangkis yang Meninggal Dunia Secara Tragis di Usia Muda

Sabtu, 1 Agustus 2020 08:38 WIB
Editor: Arum Kusuma Dewi
© Andrew Matthews - EMPICS/PA Images via Getty Images
Raket dan Shuttlestock. Copyright: © Andrew Matthews - EMPICS/PA Images via Getty Images
Raket dan Shuttlestock.
Tan Chee Tean

Tan Chee Tean adalah mantan pebulutangkis nasional Malaysia. Ia meninggalkan Malaysia pada Februari 2018 setelah enam tahun menjadi pebulutangkis di tanah kelahirannya. Tan kemudian berupaya membangkitkan kariernya dengan pindah ke Austria.

Namun Tan Chee Tean mengembuskan napas terakhirnya dalam usia 24 tahun, usai mengalami kecelakaan mobil tragis pada 28 September di wilayah Pohorelice, 25 kilometer selatan Brno, Republik Ceko.

Dilansir dari situs Heute, Asosiasi Bulutangkis Austria menyebutkan bahwa Tan Chee Tean, bersama dua pebulutangkis lain bernama Antonia Meinke, dan Jenny Ertl, mengalami kecelakaan dalam perjalanan menuju Austria usai mengikuti kejuaraan Ceko Terbuka IC 2018.

Tan meninggal dunia di lokasi kecelakaan. Sementara Antonia Meinke meninggal dunia seminggu kemudian. Jenny Ertl satu-satunya yang selamat dalam kecelakaan tersebut meski mengalami cedera parah dan masih dalam masa rehabilitasi hingga kini.

Tan yang merupakan pemain spesialis ganda, sebelumnya berpasangan dengan Tan Wee Gieen. Keduanya menjadi runner up di turnamen Bangladesh Open 2015 dan kembali finish di posisi kedua di Thailand International Challenge bersama Shevon Lai di tahun yang sama.

Trinankur Nag

Trinankur Nag adalah pemain bulutangkis sekaligus karyawan di sebuah perusahaan kereta api India.

Nasibnya berakhir tragis ketika ia mengalami kecelakaan kerja pada November 2018 silam. Saat itu ia tersetrum dan terjatuh ketika mengerjakan bagian atap kereta di Narkeldanga, Kolkata. Luka bakar 80 persen dan cedera di kepala membuat nyawa pria 26 tahun itu tak terselamatkan.

Mengutip Telegraph India, pihak keluarga menyalahkan perusahaan kereta api atas kematian Trinankur.

“Dia direkrut perusahaan kereta api lima tahun lalu dan ditugaskan di departemen perlistrikan. Padahal dia tak punya pengetahuan soal peralatan yang digunakan di kereta dan trek,” tutur sang ayah.

Sang paman mengungkapkan, membawa nama India dalam turnamen bulutangkis U-19 di Mauritius adalah momen paling membanggakan bagi Trinankur.