Curhat Petenis Jerman soal Perundungan, Disebut Teroris hingga Ancaman Pembunuhan

Rabu, 26 Agustus 2020 15:20 WIB
Editor: Arum Kusuma Dewi
© Alex Grimm/Getty Images
Petenis Jerman Benjamin Hassan. Copyright: © Alex Grimm/Getty Images
Petenis Jerman Benjamin Hassan.

INDOSPORT.COM – Perundungan atau bullying terhadap atlet makin marak di era internet saat ini. Termasuk yang dialami petenis asal Jerman, Benjamin Hassan.

Sejak berusia 17 tahun, ia sudah terbiasa menerima pesan buruk seusai melakukan pertandingan. Bahkan ada yang menyebutnya teroris hingga mengiriminya ancaman pembunuhan.

“Mereka menyebut saya teroris Muslim,” ungkap Hassan kepada CNN.

“’Seluruh keluargamu harus mati, saya akan membunuhmu, semoga kamu mati dalam kecelakaan’,” demikian beberapa ancaman mengerikan yang diterima petenis 25 tahun tersebut.

Itulah mengapa Hassan enggan mengecek HP-nya sebelum pertandingan supaya tak terdistraksi. Namun setelah laga ia sibuk melaporkan, memblok, dan menghapus komentar-komentar jahat di media sosialnya.

Selain Hassan, hal serupa juga dialami petenis Amerika Taylor Townsend. Ia menyatakan setiap atlet pasti menerima perlakuan sama, hanya berbeda apa yang diributkan oleh orang-orang.

“Orang-orang menyerang segala macam hal. Apa pun yang mereka pikir jadi kelemahan. Pandangan soal tubuh, ras saya, warna kulit saya, apa pun yang mereka coba serang,” tuturnya.

Townsend juga mengamini apa yang dikatakan Hassan, bahwa semakin tinggi karier mereka, semakin banyak pula hujatan yang diberikan oleh fans tenis. Ia menduga ini ada kaitannya dengan taruhan.

“Jelas sekali ada hal lain, sesuatu yang membuat seseorang sangat marah.”

Masifnya serangan secara online membuat perusahaan data olahraga Sportradar menyediakan layanan untuk mendeteksi orang-orang di balik akun-akun tanpa identitas yang suka menyerang para atlet.

ATP dan WTA sendiri juga bekerja sama dengan dua perusahaan untuk menyediakan dukungan bagi atletnya yang menerima perlakuan tak menyenangkan secara online.