INDOSPORT.COM - Pebulutangkis profesional, Agrippina Prima Rahmanto, terlihat latihan bareng Marcus Gideon dan Tontowi Ahmad, di tengah ramainya kasus pengaturan skor yang melibatkan namanya.
BWF mengumumkan delapan orang pebulutangkis Indonesia yang dinyatakan bersalah dalam kasus pengaturan skor atau match fixing. Terdapat nama Agrippina Prima Rahmanto, mantan tandem Marcus Fernaldi Gideon.
Keduanya tercatat sukses merebut gelar juara di ajang Singapore International 2011 usai mengalahkan pasangan Lukhi Apri/Kevin Sanjaya di partai final.
Gelar juara kembali bisa diraih Marcus Gideon/Agripina Prima Rahmanto Putra pada tahun 2012, tepatnya di ajang Iran Fajr International.
Dalam akun YouTube miliknya, Agripina menyatakan dirinya memang ditawari seseorang berinisial HT untuk mengalah saat mengikuti ajang bulutangkis di Vietnam pada 2017 silam.
Pebulutangkis kelahiran 1 Januari 1991 itu menyatakan dirinya masuk dalam daftar pemain yang dihukum karena ia tak melaporkan kejadian tersebut kepada BWF. Ia pun berencana mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS).
Seolah tak mau ambil pusing dengan isu yang tengah beredar, Agrippina Prima Rahmanto justru latihan bersama beberapa atlet bulutangkis, termasuk Marcus Gideon, Markis Kido, dan Tontowi Ahmad. Latihan itu digelar di Gideon Badminton Hall.
"Latihan bareng peringkat 1 dunia sekarang dan pada masanya. Coming Soon di YouTube Channel AGRIPPINA and Friends!," tulis Agrippina pada keterangan unggahan Instagramnya.
Unggahan Agrippina langsung dibanjiri komentar netizen. Warganet ada yang menyakan soal isu pengaturan skor ada pula yang tertegun akan kekompakan para pebulutangkis.
"Bang, yang di berita itu gimana bang?" tulis pemilik akun @rezaprama
"Pantesan stuck. Ternyata bukan ngejar prestasi tapi uang. Sayang skill mantap tapi kelakuan no," tulis pemilik akun @kountollstrike's
"CLBK partner nih," tulis pemilik akun @bayungrh666
"Serem-serem ah," tulis pemilik akun @benjufri