Ketum PBSI Ungkap Kejanggalan Dipaksa Mundurnya Tim Indonesia dari All England 2021

Kamis, 18 Maret 2021 14:47 WIB
Penulis: Nadia Riska Nurlutfianti | Editor: Lanjar Wiratri
© Twitter@INABadminton
Agung Firman Sampurna, Ketua Umum PBSI. Copyright: © Twitter@INABadminton
Agung Firman Sampurna, Ketua Umum PBSI.

INDOSPORT.COM – Ketua Umum PP PBSI, Agung Firman Sampurna mengungkapkan kejanggalan dipaksa mundurnya tim Indonesia di ajang All England 2021.

Kabar tidak mengenakkan hadir kala tim bulutangkis Indonesia sedang berlaga di turnamen Yonex All England 2021. Sebanyak 12 pemain yang mewakili Merah-Putih dipaksa mundur oleh otoritas kesehatan Inggris pada Rabu (17/3/21) waktu setempat.

Hal ini disebabkan karena tim Indonesia dinyatakan berada dalam satu pesawat dengan penumpang yang terkonfirmasi positif Covid-19 saat penerbangan dari Istanbul ke Birmingham hari Sabtu (13/3/21) lalu.

Berdasarkan peraturan protokol kesehatan yang berlaku di Inggris, maka tim Indonesia wajib menjalani isolasi mandiri selama 10 hari.

Ketua Umum PP PBSI, Agung Firman Sampurna dalam jumpa pers, Kamis (18/3/21) pagi, langsung mengungkap beberapa fakta terkait insiden ini.

"Pagi ini saya mendapatkan informasi, bagaikan disambar geledek, bahwa tim bulutangkis Indonesia dipaksa mundur dari All England 2021," kata Agung Firman Sampurna, dilansir dari PBSI.

"Saya ingin membuat sebuah pesan yang positif. Tidak ingin menganggu hubungan antar lembaga, antar negara. Tapi publik harus tahu fakta-faktanya," ujar Agung lagi.

"Pertama kali kita tidak diperbolehkan bertanding lagi karena kita ada dalam satu pesawat dengan penderita Covid-19 di penerbangan dari Istanbul ke Birmingham. Namun demikian sampai dengan hari ini kita tidak diberitahu siapa penumpang tersebut,”

"Pada saat yang sama di pesawat yang sama ada pemain dan pelatih dari Turki, tetap dapat bertanding," jelasnya.

"Fakta berikutnya adalah persiapan yang kita lakukan di Indonesia sangat maksimal terkait dengan protokol kesehatan. Seluruh pemain, pelatih dan ofisial yang berangkat ke Inggris bukan hanya sudah dilakukan tes swab PCR tapi juga sudah dilakukan vaksinasi dua kali. Jadi persiapan sudah cukup baik menurut saya," kata Agung lagi.