Terlibat Pengaturan Skor, Petenis Venezuela Dijatuhi Skors 14 Tahun

Kamis, 1 April 2021 14:12 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor:
 Copyright:

INDOSPORT.COM – Petenis asal Venezuela, Roberto Maytin, dijatuhi larangan bermain tenis selama 14 tahun dan denda berat karena terbukti melakukan pengaturan skor atau match fixing.

Dilansir dari Essentially Sports, Roberto Maytin melanggar beberapa aturan anti-korupsi yang ditetapkan oleh Badan Integritas Tenis Internasional (ITIA) antara tahun 2017 dan 2018.

Selain diberi sanksi larangan bertandingan 14 tahun lamanya, petenis sektor ganda ini juga dikenai denda 100 ribu dolar atau Rp1,4  miliar, termask larangan melatih dan menghadiri turnamen resmi.

“Pelanggaran terjadi pada 2017 dan 2018. (Maytin) dilarang bermain, melatih, atau menghadiri acara tenis apa pun yang disahkan atau disetujui oleh badan yang mengatur tenis untuk jangka waktu 14 tahun sejak 29 Maret 2021,” demikian bunyi pernyataan resmi ITIA.

Maytin dianggap melanggar tiga aturan Program Anti-Korupsi Tenis (TACP), yang mencakup aspek pengaturan skor pertandingan. Dalam hal ini, Maytin diduga berupaya mengubah hasil pertandingan dan gagal melaporkan upaya pengaturan skor ini ke ITIA.

Maytin awalnya memiliki pilihan untuk meminta audiensi. Namun, pemain itu sendiri menerima dakwaan dan dengan demikian menurut aturan baru tidak akan ada dilakukan persidangan.

Tiga pelanggaran yang dilanggar oleh Roberto Maytin, di antaranya:

Bagian D.1.d dari TACP 2017 dan 2018: “Tidak Ada Orang yang Terlindungi yang, secara langsung atau tidak langsung, merancang atau mencoba untuk merancang hasil atau aspek lain dari acara apa pun.”

Bagian D.2.a dari TACP 2017 dan 2018: “Jika ada Pemain yang didekati oleh siapa pun yang menawarkan atau memberikan segala jenis uang, manfaat, atau Pertimbangan kepada Pemain untuk (i) memengaruhi hasil atau aspek lainnya dari setiap Peristiwa, atau (ii) memberikan Informasi Orang Dalam, akan menjadi kewajiban Pemain untuk melaporkan kejadian tersebut ke TIU (sekarang ITIA) secepat mungkin. ”

Bagian D.1.f dari TACP 2017 dan 2018: "Orang Yang Dilindungi tidak boleh, secara langsung atau tidak langsung, meminta atau menerima uang, manfaat, atau Pertimbangan apa pun dengan maksud untuk memengaruhi upaya terbaik Pemain secara negatif dalam Acara apa pun."