Jelang Olimpiade Tokyo, Kento Momota Kenang Musibah di Kampung Halamannya

Jumat, 23 Juli 2021 15:13 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor:
© Naomi Baker/Getty Images
Pebulutangkis asal Jepang, Kento Momota. Copyright: © Naomi Baker/Getty Images
Pebulutangkis asal Jepang, Kento Momota.

INDOSPORT.COM – Pebulutangkis nomor satu dunia, Kento Momota, mengenang musibah gempa bumi di kampung halamannya di Fukushima, jelang penampilannya di Olimpiade Tokyo 2020.

Kento Momota merupakan tulang punggung Jepang, selaku tuan rumah, di dalam memenangkan medali emas dari cabang olahraga bulutangkis pada nomor tunggal putra di Olimpiade Tokyo 2020.

Melalui akun Instagram-nya, Kento Momota berbagi pemikirannya menjelang penampilan perdananya di pesta olahraga empat tahunan di rumah sendiri.

Olimpiade, sama seperti kebanyakan atlet, adalah turnamen impian. Terutama dengan digelarnya Olimpiade Tokyo di tengah pandemi, Momota merasa ajang ini akan sangat berbeda.

 “Awalnya, saya pikir ini adalah turnamen di mana banyak orang dari luar negeri dapat merasakan budaya Jepang, seperti semangat keramahan, yang juga merupakan kebaikan Jepang, serta tradisi dan sejarah Jepang,” tulis Momota melalui akun Instagram-nya, Jumat (23/07/21).

“Situasi telah berubah dengan Corona, dan itu adalah fakta bahwa sulit bagi kami para atlet untuk mengatakan apa yang harus dikatakan,” lanjutnya.

Di dalam unggahannya, Momota mengakui bahwa dirinya tidak bisa tampil di Olimpiade tanpa bantuan dan dukungan keluarga dan orang-orang di kampung halamannya, yakni di prefektur Fukushima.

Pengorbanan orang-orang Fukushima, yang pernah hancur lebur akibat gempa bumi tahun 2011, dengan menyediakan fasilitas badminton, membuat dirinya ingin berbalas budi lewat Olimpiade Tokyo.

“Bahkan ketika terjadi gempa di Fukushima, masyarakat setempat dan pihak terkait telah menyiapkan lingkungan tempat mereka bisa bermain bulu tangkis,” sambung Momota.

“Sebagai seorang atlet, saya bersyukur untuk turnamen ini, dan bahkan jika tidak ada penonton, saya akan ingat untuk berdiri di lapangan bersama Anda.”

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Momota Kento (@momota_kento)

Seperti diketahui, gempa bumi Fukushima pada 2011 silam menjadi awal mula perjuangan Momota hingga kini dirinya menjadi orang nomor satu di bulutangkis dunia.

Pada saat bencana terjadi, Momota sedang berada di Indonesia bermain di turnamen remaja, tetapi sekolahnya terletak di dekat pembangkit listrik tenaga nuklir yang hancur akibat gempa.

Meskipun bukan penduduk asli Fukushima, itu adalah tempat yang sangat disayanginya dan dia kembali ke sana musim panas 2019 untuk mendirikan basis pelatihan.