Alasan Mathias Christiansen Belajar Bahasa Indonesia, Ternyata Disuruh Antonsen!

Selasa, 28 September 2021 18:53 WIB
Penulis: Maria Valentine | Editor:
© Lars Ronbog / FrontZoneSport via Getty Images
Mathias Christiansen, pebulutangkis ganda campuran asal Denmark. Copyright: © Lars Ronbog / FrontZoneSport via Getty Images
Mathias Christiansen, pebulutangkis ganda campuran asal Denmark.

INDOSPORT.COM – Pebulutangkis Denmark, Mathias Christiansen, mendadak terkenal di kalangan pencinta bulutangkis Indonesia usai Denmark Open 2020 lalu. Ketika itu, ia melakukan wawancara dalam bahasa Indonesia dengan lancar.

Christiansen kemudian kembali membicarakan hal ini dalam podcast The Badminton Experience bersama tunggal putra Denmark, Anders Antonsen yang tayang di Youtube.

Rupanya, ide untuk belajar bahasa Indonesia berawal dari Antonsen yang lebih dulu mempelajarinya.

“Kamu (Antonsen) memberi saya ide. Ketika saya mendengar Viktor belajar bahasa Mandarin, saya sempat berpikir untuk ikutan. Namun saya menyadari saya tak punya waktu, dulu saya bekerja dan sekolah jadi saya tak sempat. (Apalagi) bahasa Mandarin sangat susah,” ungkapnya.

“Saya selalu kepikiran untuk belajar bahasa. Lalu suatu hari kami minum kopi bareng dan kamu bilang sedang belajar bahasa Indonesia. Kemudian ada pandemi corona dan kamu mendorong saya untuk belajar juga.”

Partner Alexandre Boje di ganda campuran ini juga sempat ngobrol bahasa Indonesia dengan sejumlah pemain dan staf tim bulutangkis Indonesia setelah belajar satu setengah tahun.

“Saya juga sudah ngobrol dengan para pemain Indonesia. Kadang ada kesalahan. Saya berbicara dengan fisioterapis mereka, dengan Praveen Jordan dan Melati Octavianti di Olimpiade,” beber Christiansen.

“Saya sempat meminta si fisioterapis untuk berbicara lebih lambat. Tapi semuanya berjalan mulus. Kami ngobrol tentang sepak bola, Christian Eriksen, dan lain-lain,” lanjutnya.

Mathias Christiansen belajar bahasa dari seorang wanita Indonesia di Denmark. Setelah operasi dan menjelang Olimpiade, ia mengaku sempat mandek. Namun kini ia kembali belajar seminggu sekali. Sayangnya, sang guru bahasa berencana kembali ke Indonesia.