Juara Denmark Open 2021 di Kampung Halaman, Axelsen: Rasanya Fantastis

Senin, 25 Oktober 2021 10:57 WIB
Penulis: Miranti | Editor: Isman Fadil
© Shi Tang/Getty Images
Viktor Axelsen berhasil mengalahkan Kento Momota di final Denmark Open 2021 Copyright: © Shi Tang/Getty Images
Viktor Axelsen berhasil mengalahkan Kento Momota di final Denmark Open 2021

INDOSPORT.COM – Setelah tujuh setengah tahun menanti, Viktor Axelsen mendapatkan kegembiraan berlebih ketika bisa mengalahkan Kento Momota di final Denmark Open 2021.

Final ideal tersaji  di sektor tunggal putra dalam gelaran turnamen BWF Super Series Level 1000 dalam Denmark Open 2021 yang berlangsung di Odense Sports pada Minggu (24/10/21).

Tuan rumah Viktor Axelsen yang tak terkalahkan sejak menjuarai Olimpiade Tokyo 2020 ditantang unggulan pertama Kento Momota yang telah mengalahkannya 14 kali dalam 15 pertemuan.

Hasil yang buruk itu rupanya berhasil dipatahkan Viktor Axelsen usai bertanding selama 1 jam 33 menit di depan dukungan publik Denmark malam itu.

Axelsen berhasil menang 20-22, 21-18, 21-12 atas Momota. Hasil itu sekaligus memperpanjang dominasinya sebagai tunggal putra yang tak terkalahkan sejak menjadi kampiun di olimpiade pada Senin, (02/08/21).

Axelsen lantas melakukan selebrasi dengan memeluk pelatih baru yang tak lain adalah ayah mertuanya, Henrik ‘PK’ Rohde serta keluarganya di tribun penonton.

Pria berusia 27 tahun itu juga memberikan tepuk tangan kepada seluruh penonton di tribun yang telah mendukungnya menjadi kampiun di Denmark Open untuk pertama kalinya.

“Saya sangat lelah hari ini, tetapi bermain di final di sini melawan Kento Momota adalah mimpi yang menjadi kenyataan bagi saya. Saya bisa memenangkannya di depan banyak orang, mantan rekan satu klub, keluarga,"

"Lalu para generasi bulutangkis, pasangan saya, saudara saya, ayah dan ibu saya. Ini benar-benar fantastis. Dan terutama untuk kalian semua (penonton),” ucap Axelsen melansir TV2 Sports Denmark.

Hasil itu menjadi emosional karena dia akhirnya bisa menang di kampung halamannya sendiri, Odense. Kegembiraannya menjadi berlipat karena faktanya dia bisa mengalahkan Momota, rival abadinya.