In-depth

Belum Pernah Terjadi Sebelumnya, Ini 5 Fakta Wajib Tahu tentang Wimbledon 2022

Sabtu, 11 Juni 2022 12:32 WIB
Editor: Nugrahenny Putri Untari
© Laurence Griffiths/Getty Images
Turnamen tenis Wimbledon yang notabene satu dari empat agenda Grand Slam tahunan, siap digelar lagi pada 2022 ini. Foto: Laurence Griffiths/Getty Images. Copyright: © Laurence Griffiths/Getty Images
Turnamen tenis Wimbledon yang notabene satu dari empat agenda Grand Slam tahunan, siap digelar lagi pada 2022 ini. Foto: Laurence Griffiths/Getty Images.
Fakta-Fakta Seputar Wimbledon 2022

Penghapusan Sebutan/Panggilan

Belum lama ini, Wimbledon mengumumkan mereka akan menghapus titel, sebutan, atau panggilan di depan nama pemenang perempuan yang biasanya terukir di trofi.

Sebelumnya, sudah jadi tradisi, yang mana sangat tradisional sekali, bahwa Wimbledon menulis nama para pemenang perempuan dengan sebutan Nona (Miss) atau Nyonya (Mrs).

Seperti diwartakan ESPN, langkah ini diambil untuk menghormati kesetaraan dengan daftar nama pemenang pria yang tidak menggunakan sebutan Tuan (Mr).

Dengan demikian, Ashleigh Barty jadi petenis perempuan terakhir yang menyandang sebutan Miss di daftar pemenang tunggal Wimbledon setelah tampil sebagai juara di edisi tahun lalu.

Keputusan ini pun diapresiasi banyak pihak termasuk Chris Evert yang menjadi kampiun Wimbledon beberapa kali namun mendapat tulisan nama yang berbeda.

Ketika masih gadis, namanya ditulis sebagai Miss C.M. Evert pada 1974 dan 1976, lalu berubah pada 1981 menjadi Mrs J.M. Lloyd setelah menikah.

“Saya senang All England Club mengubahnya. Itu sudah kuno. Wanita sudah selayaknya diperlakukan sejajar dengan pria,” ucapnya.

Kontroversi Rusia dan Penghilangan Poin

Hal selanjutnya yang turut menghiasi Wimbledon 2022 yang belum pernah terjadi sebelumnya ialah huru-hara jelang turnamen yang melibatkan para pemain Rusia dan Belarusia.

Beberapa waktu lalu, publik sempat dibuat geram dengan langkah penyelenggara yang melarang para petenis dari dua negara itu untuk berpartisipasi di edisi kali ini, sebagai buntut invasi Rusia ke Ukraina.

Namun bak efek domino, larangan tersebut juga berbuntut lagi, yakni penghilangan poin oleh ATP dan WTA, yang mana bakal menjadikan Wimbledon bak turnamen ekshibisi belaka.