Suka Duka Pemilik ‘Smash 100 Watt’ Jadi Raja Tunggal Putra Indonesia: Paksa Latihan Meski Cedera

Kamis, 8 September 2022 15:32 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Indra Citra Sena
© swa.co.id
Juara dunia Bulutangkis, Hariyanto Arbi. Copyright: © swa.co.id
Juara dunia Bulutangkis, Hariyanto Arbi.
Pesan Sang Ayah Bikin Hariyanto Arbi Ketakutan

Meski dalam kondisi cedera, namun Hariyanto Arbi mengaku tidak pernah patah semangat dalam berlatih. Sebab, dia selalu terngiang-ngiang pesan ayahnya yang membuatnya sempat takut.

“Dulu saya pernah dikatai sama Bapak, kamu kalau nggak latihan satu hari kemampuanmu akan turun,” sambung Hariyanto Arbi.

Saat itu, Hariyanto Arbi kecil hanya menurut saja kata-kata ayahnya. Dia bahkan tidak tahu bahwa latihan juga butuh istirahat sampai-sampai hari Minggu dia juga memaksakan diri berlatih.

“Dulu waktu saya kecil saya nggak tahu, dari 8 tahun sampai 17 tahun masuk pelatnas, saya nggak tahu.”

“Waktu dengar itu, saya pun takut. Saya cedera pun saya masih latihan,” tambah Hariyanto Arbi.

Selain karena pesan dari orang tua, keinginan kuatnya berlatih meski cedera ternyata juga termotivasi oleh rekan-rekannya yang berlatih.

“Salah satunya (termotivasi teman-teman), kalau liat teman latihan saya bisa ketinggalan, jadi kalo cedera lutut saya latihan tangan,” tandasnya.

Bukti kegigihan Hariyanto Arbi di lapangan sendiri pernah terlihat saat dirinya memaksakan bertanding mewakili Indonesia di final Piala Thomas 1996 meski sedang cedera otot.

Hariyanto Arbi pun turun di partai penentuan ketika Indonesia sudah unggul 2-0 atas Denmark pada final Piala Thomas 1996.

Pemilik smash 100 watt ini berhasil menang dengan skor 15-8 pada game pertama. Namun di game kedua, Hariyanto Arbi mengalami cedera otot pinggang ketika unggul 5-1 dari lawannya.

Kendati seharusnya memilih mundur, Hariyanto Arbi nyatanya tetap memaksakan diri untuk terus melanjutkan pertandingan  demi mempersembahkan gelar Piala Thomas 1996 untuk Indonesia.

Hariyanto Arbi pun berhasil merebut game kedua dengan skor 15-8 dan kemenangan Indonesia di final Piala Thomas 1996 dilengkapi oleh unawan/Bambang dan Alan Budi Kusuma. Indonesia menang sempurna 5-0 atas Denmark.