Sebut Jadi Korban Pemerkosaan Eks Pelatihnya, Petenis Cantik Prancis Tempuh Jalur Hukum

Minggu, 11 September 2022 18:40 WIB
Penulis: Miranti | Editor: Prio Hari Kristanto
© Tullio M. Puglia/Getty Images
Miris, petenis cantik Prancis, Fiona Ferro, mengajukan tuntutan terhadap mantan pelatihnya, Piere Bouteyre, atas dugaan pemerkosaan dan kekerasan seksual. Copyright: © Tullio M. Puglia/Getty Images
Miris, petenis cantik Prancis, Fiona Ferro, mengajukan tuntutan terhadap mantan pelatihnya, Piere Bouteyre, atas dugaan pemerkosaan dan kekerasan seksual.

INDOSPORT.COM – Miris, petenis cantik Prancis, Fiona Ferro, mengajukan tuntutan terhadap mantan pelatihnya, Piere Bouteyre, atas dugaan pemerkosaan dan kekerasan seksual.

Sekadar informasi, Fiona Ferro lahir di Libramont, Belgia, pada 12 Maret 1997. Saat berusia satu tahun, Fiona Ferro dan orang tuanya kemudian pindah ke Prancis.

Sejak kecilnya, Fiona Ferro telah tumbuh sebagai pemain tenis Prancis dengan beragam gelar. Saat ini Fiona Ferro sudah memenangkan dua gelar tunggal di tur WTA dan empat gelar tunggal di sirkuit ITF.

Peringkat tertinggi dalam kariernya adalah 39 dunia yang dicapainya pada tahun 2021 lalu. Teranyar, Fiona Ferro gagal dalam kualifikasi US Open 2022.

Mewarnai lika-liku perjalanannya sebagai seorang petenis, Fiona Ferro belakangan ini mengungkapkan kisah miris yang dialami.

Dilansir dari laman CBA Sports, Fiona Ferro baru-baru ini mengaku sebagai korban pemerkosaan dan penyerangan seksual yang didakwakan kepada mantan pelatihnya, Pierre Bouteyre.

Fiona Ferro mengklaim bahwa tindakan pemerkosaan dan penyerangan seksual itu dilakukan oleh Pierre Bouteyre pada rentang waktu 2015-2018.

Pada rentang waktu itu, Pierre Bouteyre bekerja sebagai pelatih pribadinya, sementara Fiona Ferro masih menjadi petenis berusia remaja.

Fiona Ferro mengeluarkan pernyataan di twitter pada Jumat (02/09/22) bahwa dia sangat percaya dengan system peradilan di negaranya.

“Saya memiliki keyakinan penuh pada system peradilan negara saya, dan menegaskan bahwa saya tidak ingin membuat pernyataan lain tentang penyelidikan kriminal,” tulis Fiona Ferro.