Herry IP Bicara Pentingnya Pemain Senior, Apa Kabar Tunggal Putri dan Ganda Campuran?

Minggu, 1 Januari 2023 19:25 WIB
Penulis: Martini | Editor: Indra Citra Sena
© PBSI
Pebulutangkis Indonesia Putri Kusuma Wardani dan Gregoria Mariska Tunjung. Foto: PBSI Copyright: © PBSI
Pebulutangkis Indonesia Putri Kusuma Wardani dan Gregoria Mariska Tunjung. Foto: PBSI
Dilema Tunggal Putri dan Ganda Campuran

Lebih dari 30 tahun menjadi pelatih bulutangkis, Herry IP menekankan bahwa kehadiran pemain senior sangat penting dalam upaya regenerasi pemain muda.

"Menurut saya (senior) itu sangat penting. Salah satu kunci keberhasilan pemain muda, biar bagaimana pun, di atasnya harus ada senior yang menarik," blak-blakan Herry IP.

"Kalau kita ambil contoh, pemainnya sekelas semua, berkembangnya akan maju sih, tapi lama," ujar pelatih ganda putra tersebut.

"Kalau kita kemarin kan ranking lima besar dunia ada di kita (Indonesia), jadi standar mainnya mereka sama pemain dunia yang lain di luar, hampir sama," jelasnya lagi.

"Ketika pemain junior ikut latihan terus setiap hari, levelnya ikut keangkat, ketarik. Itu pentingnya ada pemain senior yang bisa menarik pemain-pemain muda," tuntasnya.

Hal ini berbanding terbalik dengan sektor tunggal putri dan ganda campuran di PBSI. Bisa dikatakan tidak ada pemain senior yang menjadi panutan para atletnya.

Pemain paling senior di sektor tunggal putri Indonesia adalah Gregoria Mariska Tunjung, yang kini masih berusia 23 tahun. Ia bahkan kesulitan menembus ranking 10 besar dunia.

Sementara pemain senior di sektor ganda campuran, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, kini sama-sama berusia 23 tahun, dan baru bisa tembus ke ranking 9 dunia.

Sektor ganda putri sedikit lebih beruntung karena sempat merasakan kebersamaan dengan Greysia Polii, pemain senior yang meraih medali emas di Olimpiade 2020 lalu.

Walau Greysia Polii akhirnya pensiun, tetapi warisan itu masih ada, kini diteruskan oleh Apriyani Rahayu kepada rekan-rekannya di Pelatnas PBSI Cipayung.