INDOSPORT.COM – Prannoy H.S juara Malaysia Masters 2023, kian perpanjang catatan Gillian Clark (Oma Gill) tentang fakta tunggal putra masuki era tak terprediksi jelang Olimpiade 2024.
Masih ingat betul jika selama beberapa dekade terakhir, dominasi tunggal putra bulutangkis yang menjuarai BWF World Tour hanya diisi oleh beberapa nama top di ranking BWF.
Misalnya saja Kento Momota. Raja bulutangkis Jepang tersebut sangat dominan di ajang BWF World Tour pada era 2018 hingga 2020.
Kemudian takhta Kento Momota di ranking satu BWF mulai tergantikan Viktor Axelsen pada akhir 2021. Di musim 2022, Viktor Axelsen dari Denmark nyaris memborong gelar penting.
Termasuk di ajang Olimpiade Tokyo 2020, Viktor Axelsen begitu susah untuk dikalahkan oleh siapapun tunggal putra yang jadi lawannya.
Hanya saja dominasi Viktor Axelsen itu seolah runtuh ketika musim berganti. Di tahun 2023, sejauh ini meski Viktor Axelsen masih nangkring di puncak ranking BWF, namun dia baru menjuarai satu kali ajang.
Viktor Axelsen di musim ini baru menjuarai ajang Malaysia Masters 2023 (super1000) pada awal Januari 2023 lalu. Selebihnya dia gagal total termasuk karena dihalangi cedera dan kebugaran tubuh.
Dominasi Viktor Axelsen tersebut seolah runtuh di saat perburuan poin kualifikasi menuju Olimpiade 2024 sudah dibuka oleh BWF mulai 1 Mei 2023 lalu.
Oma Gill atau Gillian Clark sebagai legenda bulutangkis Inggris sekaligus komentator BWF membeberkan fakta jika sektor tunggal putra mulai memasuki era tak terprediksi di musim ini.
Dalam sebuah cuitan di twitter, Oma Gill membuat pernyataan jika di musim 2023 sejauh ini, belum ada tunggal putra yang bisa meraih lebih dari satu gelar juara. Termasuk Prannoy H.S yang baru saja menjuarai Malaysia Masters 2023.